Jadi Reuni, Warga Korea Selatan Menuju Korea Utara  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Kamis, 20 Februari 2014 15:44 WIB

REUTERS/David Gray

TEMPO.CO, Seoul - Lebih dari 100 warga Korea Selatan menuju perbatasan untuk menghadiri pertemuan kembali atau reuni dengan keluarga mereka yang berada di Korea Utara. Ini merupakan reuni keluarga dua negara yang pertama sejak 2010.

Reuni ini terlaksana berkat Korea Utara yang menyerukan perbaikan hubungan dengan Korea Selatan. Rencananya, reuni akan berlangsung pada 20-25 Februari ini, khusus bagi mereka yang terpisah dengan keluarga akibat Perang Korea. Keluarga yang terpisah ini belum pernah bertemu satu sama lain selama beberapa dekade setelah Perang Korea pada 1950-1953.

Korea Utara sebelumnya mengancam akan membatalkan reuni ini jika Korea Selatan dan Amerika Serikat tetap menjalankan latihan militer bersama.

Hari ini, Kamis, 20 Februari 2014, sebanyak 82 warga Korea Selatan didampingi 58 anggota keluarga mereka berangkat ke Korea Utara menggunakan bus. Mayoritas mereka sudah berusia lanjut, bahkan banyak yang menggunakan kursi roda dan ada yang harus dibawa dengan mobil ambulans karena membutuhkan perhatian medis.

Seperti dilansir BBC, mereka yang masuk dalam program reuni ini membawa serta hadiah, termasuk pakaian, makanan, dan obat-obatan untuk keluarga mereka di Korea Utara. Mereka dijadwalkan bertemu dengan keluarga di Pegunungan Kumgang Utara, Korea Utara, pukul 15.00 waktu setempat, yang kemudian diikuti dengan makan malam bersama. Ada sekitar 180 warga Korea Utara yang diperkirakan hadir dalam reuni ini.

Salah satu yang terpilih dalam reuni ini adalah warga Korea Selatan, Lee Du, yang sudah berusia 70 tahun. "Sulit bagi masyarakat untuk memahami bagaimana rasanya bertemu ketika Anda sudah dipisahkan begitu lama," katanya kepada BBC.

"Namun itu adalah sebuah keajaiban, aku sangat gembira. Seperti ada yang hilang dari hidupku ketika terpisah dari saudara. Dan sekarang aku bisa bertemu lagi, aku tidak akan menyesal sama sekali jika aku harus mati besok," ujarnya lagi. Lee Du mengaku membawa pakaian hangat dan berencana membeli biskuit cokelat kesukaan saudaranya.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan sehari sebelum reuni mengatakan kekhawatirannya akan muncul halangan dalam acara reuni. Padahal reuni keluarga akan menjadi kesempatan yang sangat emosional bagi mereka yang terpisahkan.

Hanya 100 keluarga terpilih yang boleh ikut bagian dalam reuni ini. Korea Utara pernah membatalkan reuni serupa pada 2010 lalu setelah Korea Selatan dianggap melakukan tindakan yang menentang. Ketika itu program reuni dihentikan setelah Korea Utara menembaki sebuah pulau di perbatasan Korea Selatan.

Untuk menyelenggarakan reuni keluarga dua Korea ini, pemerintah Korea Selatan sudah diberikan arahan dan syarat agar tidak membicarakan isu politik.

Ada sekitar 72 ribu orang berada dalam daftar tunggu untuk bisa ikut dalam program reuni keluarga ini. Dan sebagian besar dari mereka sudah berusia di atas 80 tahun.

BBC | ROSALINA

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya