Reuni Keluarga Dua Korea Digelar di Kumgang

Reporter

Editor

Abdul Manan

Kamis, 20 Februari 2014 06:50 WIB

AP/Lee Jin-man

TEMPO.CO , Seoul: Sekelompok warga Korea Selatan berusia 80-an tahun berkumpul di sebuah pantai peristirahatan sebelum menyeberang ke Korea Utara untuk reuni pertama dua keluarga dalam tiga tahun terakhir.

Dengan usia rata-rata 84, mereka didampingi oleh 58 anggota keluarga untuk dukungan fisik dan emosional ketika mereka bertemu kerabatnya yang terakhir mereka lihat beberapa dekade sebelumnya.

Satu pria berumur 91 tahun melakukan perjalanan 90 mil dari rumahnya di utara Kota Seoul dengan ambulans, 14 orang lainnya menggunakan kursi roda. Mereka akan menghabiskan satu malam di resor Hanwha di pelabuhan timur Sokcho sebelum menuju ke perbatasan dua negara yang dijaga ketat dan kemudian ke resor lain di Korea Utara, Pegunungan Kumgang.

Perjalanan yang sangat emosional mereka ini adalah hasil dari perjanjian susah payah antara pejabat Korea Utara dan Korea Selatan untuk melanjutkan reuni anggota keluarga yang terpisah oleh Perang Korea 1950-1953. Program reuni ini telah ditangguhkan sejak 2010 ketika Korea Utara menembaki sebuah pulau di perbatasan Korea Selatan.

Pyongyang membatalkan acara reuni yang direncanakan September lalu, sehingga keluarga tampak was-was ketika kedua belah pihak akhirnya kembali sepakat untuk mengadakan acara reuni pada 20-25 Februari di Pegunungan Kumgang.

Kesepakatan terbaru ini hampir gagal ketika Korea Utara mempersoalkan latihan militer bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat. Acara reuni akhirnya bisa diselamatkan setelah ada pembicaraan tingkat tinggi antara pejabat dua negara pada pekan lalu.

Lee Ok-ran, 84 tahun, mengatakan ia hampir tidak bisa tidur membayangkan akan melihat dua saudaranya yang tinggal di provinsi barat Korea Utara, Hwanghae. TV Korea Selatan menayangkan rumahnya yang penuh kemasan bundel hadiah, mulai dari pakaian hingga Choco Pies -cokelat Korea Selatan dan biskuit makanan ringan marshmallow.

"Aku pernah mendengar Choco Pies terkenal tapi mahal di Korea Utara," kata Lee. "Ok-Bin, Ok-Hi, aku sedang menunggu untuk memelukmu erat dan menari bersama," katanya sambil melihat ke arah kamera dan memanggil nama adik-adiknya.

Kim Se-rin, 85 tahun, khawatir apakah dia akan bisa mengenali kakaknya ketika nanti akhirnya bertemu dengannya. "Dia sekarang 81 tahun, aku bertanya-tanya seperti apa wajahnya," katanya, sambil mengemas barang-barangnya di mobil keluarga di Seoul untuk melakukan perjalanan ke Sokcho.

"Saya telah menunggu 64 tahun untuk ini," kata Kim, yang meninggalkan rumahnya di Korea Utara setelah pecahnya perang pada tahun 1950 untuk bergabung dengan tentara Korea Selatan. "Ini dia, kesempatan terakhir saya," katanya.

Jutaan warga Korea dipisahkan oleh perang , dan sebagian besar telah meninggal dunia tanpa berkomunikasi sama sekali dengan keluarganya yang masih selamat. Tahun lalu, sekitar 3.800 keluarga yang mengajukan untuk ikut reuni semacam ini, meninggal tanpa pernah berhasil mewujudkan impian melihat kerabat mereka.

GUARDIAN | ABDUL MANAN

BERITA LAINNYA
Snowden Jadi Rektor-Mahasiswa Universitas Glasgow
Gara-gara Film Korea, Pria Cina Diputus Kekasihnya
Perkosa Gadis Remaja, Serdadu AS Bunuh Diri
Wali Kota Rwanda Dihukum di Jerman karena Genosida
Kerja di Kapal Pesiar, WNI Serang Penumpang AS

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya