Pembicaraan Damai Suriah di Jenewa Buntu  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Sabtu, 15 Februari 2014 11:17 WIB

Seorang pemuda menggendong gadis cilik yang terluka saat terjadi serangan udara di sebuah kawasan pemukiman di Duma, Damaskus, Suriah (7/1). REUTERS/Bassam Khabieh

TEMPO.CO, Beirut - Pembicaraan damai Suriah kedua di Jenewa, Jumat, 14 Februari 2014, menemui jalan buntu terkait soal masa depan Bashar al-Assad di pemerintahan transisi. Negosiator dari Suriah, yang didukung Rusia, dan blok oposisi yang didukung Amerika Serikat mengakui bahwa tak ada kemajuan dalam perundingan perdamaian kedua di Jenewa ini.

Di Suriah, pasukan pemerintah dilaporkan akan mengumpulkan pasukan untuk melakukan serangan terhadap kota yang dikuasai pemberontak di Yabroud, di daerah pegunungan Qalamoun, dekat perbatasan Libanon. Menurut berbagai laporan, Yabroud dihujani serangan udara dan penembakan dalam beberapa hari terakhir.


Amerika Serikat menyatakan serangan di Yabroud akan "merusak proses dan prospek perdamaian Suriah di Jenewa," kata Edgar Vasquez, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Militer Suriah telah membuat kemajuan signifikan di daerah Qalamoun. Yabroud, kota besar terakhir yang dikuasai pemberontak di zona itu, berada beberapa mil dari jalan raya strategis utara-selatan dari Damaskus ke Homs dan pantai Mediterania.

Saat serangan pemerintah makin intensif, pengungsi dari Yabroud telah mengalir melintasi perbatasan ke Kota Arsaal, Libanon.

Ada kesepakatan luas di kalangan diplomat bahwa hanya solusi politik yang dapat mengakhiri perang saudara yang hampir berlangsung tiga tahun dan menewaskan lebih dari 130 ribu orang itu. Pembicaraan damai pertama Januari lalu gagal membuahkan hasil nyata. Namun masih ada harapan karena perwakilan dari pihak yang bertikai akhirnya bersedia melakukan negosiasi.

Harapan kini bertumpu pada perundingan kedua, yang ternyata juga berakhir mengecewakan. Masing-masing yang lain ngotot dengan pendiriannya. Ada sedikit tanda bahwa kedua pihak akan berkompromi pada tujuan dasar dari pembicaraan damai ini.

Pihak oposisi menegaskan bahwa perundingan Jenewa harus fokus pada pembentukan pemerintah transisi Suriah, transisi yang akan mengecualikan Assad dan sekutu utamanya dalam skema itu. Wakil pemerintah Suriah menegaskan bahwa masa depan Assad tak bisa ditawar-tawar.

"Kami sangat menyesal bahwa putaran ini tidak menghasilkan kemajuan apa pun," kata Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad kepada wartawan di Jenewa.

Secara terpisah, Louay Safi, juru bicara blok oposisi, mengatakan kepada wartawan bahwa pembicaraan menemui jalan "buntu" karena tim negosiasi pemerintah yang dinilainya bersikap "agresif."

Mengingat sedikitnya kemajuan yang dihasilkan dalam perundingan kedua ini, kepala perunding PBB, Lakhdar Brahimi, diharapkan melakukan penjadwalan untuk sesi negosiasi ketiga. Media Suriah melaporkan bahwa delegasi pemerintah dan oposisi dijadwalkan bertemu Brahimi, Sabtu, 15 Februari 2014, di Jenewa.

Kantor berita Rusia melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuding oposisi Suriah dan sekutu-sekutunya di Washington merusak pembicaraan damai ini dengan berfokus pada "pergantian pemerintahan."

LA TIMES | ABDUL MANAN

BERITA LAINNYA
Letusan Gunung Kelud Jadi Perhatian Dunia
Jangan Langsung Siram Abu Vulkanik
Korban Ustad Hariri Akhirnya Buka Suara
SBY Angkat Mbah Rono Jadi Kepala Badan Geologi

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya