Suriah Didesak Percepat Penghancuran Senjata Kimia

Reporter

Editor

Abdul Manan

Kamis, 13 Februari 2014 05:38 WIB

Sejumlah kendaraan PBB yang menbawa petugas ahli senjata kimia berjalan beriringan di kota Damascus, Suriah (28/80. Sejumlah pasukan anti pemerintah bersedia memberikan pengawalan bagi iringan kendaraan ini. (AP Photo/Shaam News Network via AP video)

TEMPO.CO, Damaskus: Kepala misi yang mengawasi penghancuran senjata kimia Suriah mendesak pemerintah Damaskus untuk mempercepat operasinya. Desakan ini disampaikan di tengah kekhawatiran negara Barat yang menuding Bashar al-Assad sengaja memperlambat prosesnya.

Sigrid Kaag, dalam sebuah wawancara dengan AFP, Selasa 11 Februari 2014, yakin bahwa batas waktu pertengahan 2014 untuk penghancuran seluruh senjata kimia akan terpenuhi. Kaag menyebut Suriah menunjukkan "kerjasama konstruktif" meskipun melewatkan beberapa tenggat waktu untuk pengapalan bahan kimia ke luar negeri.

"Beberapa penundaan telah terjadi, tetapi mereka belum dapat mengatasinya dan kami tetap yakin bahwa batas waktu 30 Juni 2014 akan terpenuhi," katanya. "Ada kerja sama yang konstruktif pada tingkat politik dan di tingkat teknis."

Menurut resolusi PBB, berdasarkan kesepakatan yang didukung Amerika Serikat dan Rusia, Suriah akan menyerahkan semua senjata kimia untuk dihancurkan di dalam negeri maupun di luar negeri.

Seluruh senjata dijadwalkan akan dihancurkan pada bulan Juni 2014 yang diawasi oleh Tim Gabungan PBB dan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) yang dikepalai Kaag.

Pada hari Senin10 Februari 2014, pengiriman ketiga bahan kimia dijadwalkan meninggalkan Suriah untuk dihancurkan di luar negeri.

Tapi Damaskus telah melewatkan beberapa tenggat waktu kunci untuk memindahkan senjata kimia, dan mendorong Dewan Keamanan PBB dan Ketua OPCW Ahmet Uzumcu mendesak ada percepatan proses pemusnahan senjata kimia.

"Sebuah upaya yang signifikan diperlukan untuk memastikan bahan kimia yang masih tetap di Suriah dipindahkan -sesuai dengan jadwal dan tanpa penundaan lebih lanjut," kata Uzumcu, awal pekan ini.

Presiden AS Barack Obama, Selasa 11 Februari 2014, meminta Rusia memastikan Suriah memenuhi tenggat waktu itu. "Suriah harus memenuhi komitmennya dan Rusia memiliki tanggung jawab untuk memastikan Suriah tunduk dengan tenggat itu," kata Obama saat konferensi pers di Washington bersama Presiden Perancis Francois Hollande.

Pemerintah Suriah mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk memenuhi tenggat 30 Juni 2014, dan mengatakan bahwa masalah keamanan yang berkaitan dengan perang sipil yang terus berlangsung yang menyebabkan terjadinya sejumlah penundaan.

Kaag mengakui penundaan yang tak terduga itu, termasuk karena masalah logistik dan keamanan. "Ini adalah operasi yang sangat kompleks," katanya.

CHANNEL NEWS ASIA

BERITA LAINNYA
Heboh Sensor Konten Internet di Turki
Kecelakaan Pesawat di Aljazair, Satu Orang Selamat
Pesawat Jatuh di Aljazair Tewaskan 103 Orang
Pukul Anak, Pasutri Malaysia Ditahan di Swedia
KPU Thailand Usulkan Pemilu Baru

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya