Soal Usman-Harun, Menteri Singapura Menolak Lupa

Reporter

Selasa, 11 Februari 2014 11:31 WIB

Usman Haji Mohamed Ali (kiri) dan Harun Said. istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Soal polemik penamaan Usman-Harun, Menteri Tenaga Kerja Singapura Tan Chuan-Jin curhat di laman akun Facebook-nya. “Supaya Jangan Lupa” adalah tajuk yang ia pilih untuk mewakili pikiran dan perasaannya yang diunggah pada 7 Februari 2014 lalu.

Dalam tulisannya, Tan mencoba merekonstruksi kejadian pahit bagi rakyat Singapura, 48 tahun lalu. Ia masih ingat saat itu dirinya masih sangat belia. Ayah Tan bekerja di sebuah perusahaan yang berlokasi di MacDonald House. Namun ia beruntung karena hari saat bom meledakkan gedung itu, ia sedang cuti sakit sehingga tak masuk kerja.

Tan juga masih ingat soal penderitaan korban ledakan bom di MacDonald House. Satu nama yang ia ingat, yakni seorang ibu bernama Elizabeth Suzie Choo, 36 tahun. Akibat ledakan bom tersebut, enam anaknya harus rela ditinggal ibunya. “Banyak lagi kepedihan yang harus ditanggung rakyat Singapura atas kejadian itu,” tulis Tan.

Dalam tulisannya, Tan mengherankan sikap Indonesia yang menganggap para bomber MacDonald sebagai pahlawan. Terlebih kedua nama pelaku mau diabadikan pada sebuah kapal perang. “Pesannya jelas. Untuk itu, kita tak boleh lupa,” kata Tan menutup tulisannya. (Baca: Tragedi di Balik Penamaan KRI Usman Harun)

Polemik soal Usman-Harun mencuat saat Angkatan Laut Indonesia menamai salah satu kapal perangnya dengan nama dua marinir yang pernah melakukan operasi di Singapura kala konfrontasi Indonesia-Malaysia berlangsung. Menteri Luar Negeri Singapura sontak protes atas penamaan itu. Menurut Singapura, penamaan itu akan mengorek kembali luka lama yang dialami rakyatnya atas insiden pengeboman yang diduga dilakukan dua serdadu marinir, yakni Usman Haji Mohamed Ali dan Harun Said. (baca: Bagaimana Upaya Terakhir RI Bebaskan Usman-Harun?)

Kritik Singapura itu pun berujung panjang. David Boey, yang penah bekerja di Straits Times bidang koresponden pertahanan, menulis kolom di Straits Times yang menyarankan agar KRI itu tak diizinkan memasuki perairan Singapura. (Baca: Di Balik Ziarah PM Singapura ke Makam Usman-Harun)


SANDY INDRA PRATAMA




Berita terkait
FOTO: Melihat Makam Usman dan Harun di TMP Kalibata
FOTO : Lee Kuan Yew Pernah Tabur Bunga di Makam Usman dan Harun
Sebenarnya, Singapura Jadikan Usman Harun Pahlawan
Bagaimana Upaya Terakhir RI Bebaskan Usman-Harun?

Berita terkait

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

2 hari lalu

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

Sama-sama lengser tahun ini, Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyoroti pentingnya keberlanjutan kerjasama di antara kedua negara.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Indonesia-Singapura, Menko Airlangga Bahas Progres Kerja Sama

18 Agustus 2023

Pertemuan Indonesia-Singapura, Menko Airlangga Bahas Progres Kerja Sama

Menko Airlangga menyambut baik implementasi Program Tech:X, yang dilakukan secara bertahap

Baca Selengkapnya

Sandiaga Tanggapi Masalah UAS: Dia Sering Bantu Promosi Wisata Religi

18 Mei 2022

Sandiaga Tanggapi Masalah UAS: Dia Sering Bantu Promosi Wisata Religi

Sandiaga mengaku ikut mengumpulkan beberapa informasi setelah muncul kabar bahwa UAS ditolak masuk ke Singapura melalui Batam.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Diingatkan agar Perjanjian Ekstradisi Tak Hanya Untungkan Singapura

26 Januari 2022

Pemerintah Diingatkan agar Perjanjian Ekstradisi Tak Hanya Untungkan Singapura

Pada perjanjian yang lama, Arsul mengatakan perjanjian ekstradisi juga terkait dengan perjanjian pertahanan.

Baca Selengkapnya

Perjanjian FIR Indonesia dengan Singapura Dianggap Punya 3 Substansi Penting

26 Januari 2022

Perjanjian FIR Indonesia dengan Singapura Dianggap Punya 3 Substansi Penting

Kesepakatan FIR dengan Singapura ini juga menunjukkan komitmen Presiden Joko Widodo dalam memperkuat kehadiran negara.

Baca Selengkapnya

KPK Siap Manfaatkan Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura

26 Januari 2022

KPK Siap Manfaatkan Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura

Perjanjian ekstradisi disebut-sebut bisa mempermudah upaya pemulangan buronan yang berada di Singapura, termasuk koruptor.

Baca Selengkapnya

Singapura dan Indonesia Perbarui Perjanjian Investasi Bilateral

9 Maret 2021

Singapura dan Indonesia Perbarui Perjanjian Investasi Bilateral

Singapura merupakan negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia dengan nilai US$ 43,2 miliar (Rp 621,9 triliun) dari 2016 sampai 2020.

Baca Selengkapnya

Gempa Palu Donggala, Ini Rincian Bantuan Kemanusiaan Singapura

3 Oktober 2018

Gempa Palu Donggala, Ini Rincian Bantuan Kemanusiaan Singapura

Singapura dikonfirmasi negara yang akan mengirimkan bantuan untuk membantu korban bencana gempa Donggala dan tsunami di Palu atau gempa Palu Donggala.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu Deputi, Bahas Pertemuan dengan PM Singapura

19 Juli 2018

Jokowi Bertemu Deputi, Bahas Pertemuan dengan PM Singapura

Perdana Menteri Singapura akan bertemu Jokowi.

Baca Selengkapnya

JK dan Deputi PM Singapura Bahas Peningkatan Kerja Sama Keamanan

18 Juli 2018

JK dan Deputi PM Singapura Bahas Peningkatan Kerja Sama Keamanan

Selama ini, Wapres JK menyebut kerja sama Indonesia dan Singapura telah berjalan baik.

Baca Selengkapnya