David: Usman Harun Harus Ditolak Masuk Singapura

Reporter

Editor

Abdul Manan

Sabtu, 8 Februari 2014 10:04 WIB

Sejumlah siswa bercengkerama di atas geladak KRI Tanjung Nusanive yang bersandar di Komando Lintas Laut Militer (KOLINLAMIL) Tanjung Priok, Jakarta, Senin (06/08). Para siswa tersebut mengikuti pesantren kilat di atas kapal TNI Angkatan Laut yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Singapura - Keputusan Indonesia untuk memberi nama kapal perangnya dengan KRI Usman Harun memicu reaksi berkepanjangan. David Boey, mantan bidang koresponden pertahanan Straits Times menulis kolom di Straits Times yang menyarankan agar KRI itu tak dizinkan memasuki perairan Singapura.

Singapura mengajukan keberatan terhadap Indonesia karena menggunakan nama Usman Harun sebagai nama kapal perangnya. Sebab, Usman dan Harun adalah pelaku pengeboman gedung MacDonald di Singapura pada tahun 1965 saat terjadi Konfrontasi Indonesia-Malaysia. Keduanya dihukum gantung di Singapura.

Saat jenazah dua prajurit Marinir itu dipulangkan, warga Indonesia mengekspresikan kemarahannya dengan menyerang kedutaan Singapura di Jakarta. Pemerintah menganugerahi keduanya dengan gelar pahlawan. Kini namanya diabadikan sebagai nama kapal, yang itu memicu kemarahan Singapura.

"Kapal perang dengan panjang 90 meter itu tidak boleh diterima di wilayah perairan Singapura, saat penamaan kapal perang itu membuka luka lama dalam kurun waktu era kekerasan dalam hubungan bilateral kita," kata David Boey dalam kolom di Straits Times edisi 8 Februari 2014 .

Menurut David, Singapura juga harus menandai KRI Usman Harun sebagai salah satu titik perhatian saat kapal itu akan mulai beroperasi akhir tahun ini. Angkatan Laut Singapura (Republic of Singapore Navy-RSN) juga harus menolak, secara sopan, setiap latihan yang melibatkan kapal ini.

Kapal perang Singapura, kata David, tidak boleh beriringan bersama kapal itu, baik itu untuk transfer atau courtesy call di dek-nya. "RSN harus membuat sikap jelas bahwa kapal dengan plat nama itu tidak akan diterima di pangkalan angkatan laut Singapura, baik sebagai bagian dari latihan perang bersandi Eagle (Elang) atau pertunjukan angkatan laut seperti IMDEX," kata David.

Ia menyebut langkah ini masih dalam kerangka hak berdaulat sebuah negara, seperti halnya sebuah negara memberi nama kapal perangnya dengan apapun yang mereka inginkan. "Adalah juga hak Singapura untuk menolak kapal perang yang namanya bisa membuka luka lama," kata dia.

STRTAITS TIMES | ABDUL MANAN | SUNDARI

Berita Terkait:
Moeldoko: Penamaan KRI Usman Harun Tradisi TNI AL
Anggota DPR: Jangan Lembek Hadapi Singapura
Panas Dingin Hubungan RI-Singapura

Berita terkait

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

1 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

4 hari lalu

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

Sama-sama lengser tahun ini, Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyoroti pentingnya keberlanjutan kerjasama di antara kedua negara.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Indonesia-Singapura, Menko Airlangga Bahas Progres Kerja Sama

18 Agustus 2023

Pertemuan Indonesia-Singapura, Menko Airlangga Bahas Progres Kerja Sama

Menko Airlangga menyambut baik implementasi Program Tech:X, yang dilakukan secara bertahap

Baca Selengkapnya

Sandiaga Tanggapi Masalah UAS: Dia Sering Bantu Promosi Wisata Religi

18 Mei 2022

Sandiaga Tanggapi Masalah UAS: Dia Sering Bantu Promosi Wisata Religi

Sandiaga mengaku ikut mengumpulkan beberapa informasi setelah muncul kabar bahwa UAS ditolak masuk ke Singapura melalui Batam.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Diingatkan agar Perjanjian Ekstradisi Tak Hanya Untungkan Singapura

26 Januari 2022

Pemerintah Diingatkan agar Perjanjian Ekstradisi Tak Hanya Untungkan Singapura

Pada perjanjian yang lama, Arsul mengatakan perjanjian ekstradisi juga terkait dengan perjanjian pertahanan.

Baca Selengkapnya

Perjanjian FIR Indonesia dengan Singapura Dianggap Punya 3 Substansi Penting

26 Januari 2022

Perjanjian FIR Indonesia dengan Singapura Dianggap Punya 3 Substansi Penting

Kesepakatan FIR dengan Singapura ini juga menunjukkan komitmen Presiden Joko Widodo dalam memperkuat kehadiran negara.

Baca Selengkapnya

KPK Siap Manfaatkan Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura

26 Januari 2022

KPK Siap Manfaatkan Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura

Perjanjian ekstradisi disebut-sebut bisa mempermudah upaya pemulangan buronan yang berada di Singapura, termasuk koruptor.

Baca Selengkapnya

Singapura dan Indonesia Perbarui Perjanjian Investasi Bilateral

9 Maret 2021

Singapura dan Indonesia Perbarui Perjanjian Investasi Bilateral

Singapura merupakan negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia dengan nilai US$ 43,2 miliar (Rp 621,9 triliun) dari 2016 sampai 2020.

Baca Selengkapnya

Gempa Palu Donggala, Ini Rincian Bantuan Kemanusiaan Singapura

3 Oktober 2018

Gempa Palu Donggala, Ini Rincian Bantuan Kemanusiaan Singapura

Singapura dikonfirmasi negara yang akan mengirimkan bantuan untuk membantu korban bencana gempa Donggala dan tsunami di Palu atau gempa Palu Donggala.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu Deputi, Bahas Pertemuan dengan PM Singapura

19 Juli 2018

Jokowi Bertemu Deputi, Bahas Pertemuan dengan PM Singapura

Perdana Menteri Singapura akan bertemu Jokowi.

Baca Selengkapnya