Musikus Ini Menipu Penggemarnya Selama 18 Tahun

Reporter

Rabu, 5 Februari 2014 20:09 WIB

Pagelaran musik klasik Nusantara Symphony Orchestra dengan konduktor Hikotao Yazaki asal Tokyo, Jepang, di Balai sarbini Concert Hall, Jakarta, Foto: TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Tokyo - Di negaranya, Mamoro Samuragochi, 50 tahun, dijuluki sebagai "Beethoven dari Jepang". Sejak pertengahan 1990, ia membuat komposisi musik klasik meski pendengarannya terganggu. Salah satu komposisinya yang terkenal adalah Hiroshima Symphony No. 1 yang didedikasikan untuk korban bom atom di kota itu pada 1945.

Simponi yang dirilis pada 2003 itu menjadi hit, terjual lebih dari 100 ribu kopi di Jepang. Energi dari musik ini membuat publik kerap menamai lagu ini "Simponi Harapan" dan kerap dimainkan di media kala bencana melanda. Dan, pada hari ini, harapan yang diberikan ternyata palsu, setelah Samuragochi mengakui bahwa ia membayar orang untuk menciptakan lagu untuknya.

"Saya menunjuk orang lain untuk membuat komposisi musik untuk saya sejak 1996," ujarnya kepada NHK, Rabu, 5 Februari 2014, waktu setempat. Ia menyatakan hal tersebut perlu dilakukannya menyusul gangguan telinga yang dialaminya sejak 1996.

Pada umur 35, ia kehilangan seluruh fungsi pendengarannya, tapi tetap bisa membuat karya-karya magis di blantika musik. Hal itu membuat namanya makin moncer, dan pengukuhan status sebagai Beethoven dari Jepang mulai diberikan.

Atas pengakuan ini, perusahaan rekaman yang mempublikasikan karya-karya Samuragochi, Nippon Columbia, marah besar. "Kami terperangah dan sangat marah," ujar mereka dalam situsnya. Mereka merasa ditipu karena Samuragochi selalu meyakinkan mereka bahwa karya tersebut benar-benar dibuatnya.

Hingga kini pengarang asli karya-karya Samuragochi belum terungkap. Beberapa media Jepang berspekulasi bahwa orang tersebut adalah Aragaki Takashi, seorang guru musik biasa. Namun hal ini tak dikonfirmasikan oleh Samuragochi. "Sulit untuk memaksanya (pengarang asli) keluar dan mengakuinya di depan publik," ujarnya.

BBC | ANDI PERDANA

Berita terkait

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

24 Juni 2023

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

KCI bersama beberapa stakeholder sudah melakukan rapat yang membahas mengenai kebutuhan sarana KRL tersebut pada Rabu, 21 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

25 Mei 2019

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

Gregoria Mariska Tunjung kalah dari pemain Jepang, Akane Yamaguchi di semifinal Piala Sudirman dan ini komentarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

27 Oktober 2017

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

Jokowi menerima pengusaha Jepang di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

16 Juli 2017

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

Pulau Okinoshima yang masuk daftar Warisan Dunia UNESCO pekan lalu, resmi dinyatakan terlarang untuk dikunjungi wisatawan mulai tahun depan.

Baca Selengkapnya

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

11 Juli 2017

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

Sebuah video unik dan aneh yang menunjukkan seekor tuna sirip kuning, meronta-ronta setelah diiris menjadi dua.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

29 Mei 2017

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

Jepang dan Amerika akan mengambil aksi nyata atas ulah Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

20 Mei 2017

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

UNESCO mempertimbangkan untuk menjadikan pulau kecil terlarang bagi perempuan di Jepang sebagai situs Warisan Dunia

Baca Selengkapnya

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

19 Mei 2017

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

Tidak ada kaisar Jepang yang turun tahta selama dua abad terakhir karena hukum yang ada tidak mengizinkannya.

Baca Selengkapnya

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

18 Mei 2017

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

Putri Mako, cucu Kaisar Akihito, rela melepaskan status kebangsawanannya demi cintanya kepada seorang pria biasa yang bekerja di bidang pariwisata.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

12 Mei 2017

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

Sebuah universitas di Jepang berencana membangun pusat penelitian mengenai ninja, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia

Baca Selengkapnya