TEMPO.CO, Bangkok - Sebagian besar bagian selatan Thailand tak bisa menggelar pemungutan suara setelah Komisi Pemilihan Umum (EC) gagal mengeluarkan surat suara dari kantor pos karena diblokir oleh massa anti-pemerintah.
Massa dari Komite Reformasi Rakyat Demokratis (PDRC) memblokir kantor pos di Nakhon Si Thammarat, Songkhla, dan Chumphon untuk mencegah surat suara didistribusikan ke 14 provinsi di selatan negara ini.
Dalam Surat Thani, KPU membatalkan pemungutan suara di enam daerah pemilihannya karena surat suara yang berisi daftar partai belum diterimanya.
Kepala KPU Provinsi Wirat Sommaluan mengatakan pihaknya hanya mendapat surat suara pemilih, tapi tidak ada yang terdaftar untuk mendaftar.
Dia juga meminta lebih dari 700 ribu pemilih yang berhak melaporkan ke kantor pemerintah setempat, Ahad depan, untuk menjelaskan mengapa mereka tidak dapat memberikan surat suara guna menjamin hak-hak politik mereka.
Adapun sekitar 1.000 warga dilaporkan kecewa dengan pembatalan pemungutan suara saat mereka muncul di TPS 46 dan 47 di Distrik Phunphin. Kepala TPS 46 Prakij Chaiyamat meminta para pemilih untuk melaporkan hal tersebut ke polisi.
Di Chumphon, KPU provinsi mengumumkan pembatalan pemungutan suara di tiga daerah pemilihan karena surat suara belum diterima di TPS.
Prajin Thansirisin, kepala KPU di daerah pemilihan 1 di Chumphon, mengatakan negosiasi dua putaran dengan demonstran PDRC yang memblokir kantor pos tidak berhasil.
Massa dari PDRC kemudian mengembalikan kunci gudang Kantor Pos Chumphon, tempat menyimpan surat suara, ke kepala kantor Sombat Nupak setelah KPU mengumumkan pembatalan pemungutan suara di lima provinsi. Para demonstran telah memblokir kantor pos itu sejak 21 Januari lalu.
"Pemungutan suara di Provinsi Phangnga juga dibatalkan karena surat suara dan kotaknya tidak bisa dikirim ke TPS," kata Ketua KPU Provinsi Peera Phetpanich. Provinsi ini juga tidak dapat merekrut petugas yang cukup untuk ditugaskan di TPS. "Pembatalan akan dilaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum," kata Peera.
Di Trang, pemungutan suara juga dibatalkan di empat daerah pemilihan. Saneh Rakrong, direktur KPU Trang, mengatakan empat daerah pemilihan belum menerima surat suara yang seharusnya telah dikirim kepada mereka oleh kantor pusat KPU pada pukul 08.00.
Sulitnya pelaksanaan pemungutan suara di selatan Thailand ini sebelumnya sudah diprediksi Komisi Pemilihan karena daerah ini dikuasai oleh Partai Demokrat, partai oposisi yang memboikot pemilihan umum ini. Dengan tak terselenggaranya pemungutan suara pada 2 Februari 2014, maka kemungkinan akan ada pemilihan ulang di daerah-daerah tersebut.
Pemilihan umum ini dilakukan oleh caretaker Perdana Menteri Yingluck Shinavatra sebagai jawaban atas desakan dari massa PDRC yang menginginkan kejatuhannya melalui sejumlah unjuk rasa sejak tahun lalu.
BANGKOK POST | ABDUL MANAN
Berita Terkait:
PM Thailand Yingluck Salah Masukkan Surat Suara
Fakta Soal Pemilihan Umum Thailand Hari Ini
Ketua Partai Rak Thailand Diserang Saat ke TPS
Rusuh Pemilu Thailand, Wartawan Jadi Korban
Berita Lainnya:
Mobil VW Keluarga Ini 'Ditelan' Halaman Rumahnya
Tiga Ledakan Guncang Ibu Kota Yaman, Sanaa
Sejarah Penjara Rahasia CIA di Polandia
Gedung Putih Bungkam Soal Penjara CIA di Polandia
Opsi Soal Afganistan Pengaruhi Operasi Drone AS
Hutan Cina Terbakar, 200 Damkar Diterjunkan
KPU: Pencoblosan di 42 Konstituensi Terganggu
Hadiah Rp 1,2 Miliar untuk Penemu Biola Hilang
Berita terkait
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina
18 November 2018
Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.
Baca Selengkapnya110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini
26 Oktober 2017
Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.
Baca SelengkapnyaThaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand
30 Agustus 2017
Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.
Baca SelengkapnyaYingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya
27 Agustus 2017
Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.
Baca SelengkapnyaHebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand
11 Agustus 2017
Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat
Baca SelengkapnyaUU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun
20 Juli 2017
Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.
Baca SelengkapnyaHina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun
11 Juni 2017
Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.
Baca SelengkapnyaKarena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook
16 Mei 2017
Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn
Baca SelengkapnyaFB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato
11 Mei 2017
FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.
Baca SelengkapnyaAnggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi
28 April 2017
Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.
Baca Selengkapnya