(ki-ka) Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, utusan PBB-Liga Arab untuk Suriah Lakhdar Brahimi, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, PBB Acting Direktur Jenderal Michael Moeller, dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry menghadiri sidang paripurna pertemuan untuk mengakhiri krisis di Suriah di Montreux, Swiss (22/1). AP / Gary Cameron, Renang
TEMPO.CO , Jenewa: Dua wakil delegasi Suriah yang terlibat pembicaraan damai di Jenewa 2 sepakat untuk menggunakan "Geneva communique", sebuah dokumen yang disepakati oleh negara-negara internasional pada bulan Juni 2012, sebagai dasar untuk pembicaraan damai.
Soal ini disampaikan juru bicara oposisi Suriah, Louay al-Safi, Rabu 29 Januari 2014. "Kami telah sepakat bahwa Kominike Jenewa 1 menjadi dasar dari pembicaraan perundingan," kata al-Safi, mengacu pada kominike yang disepakati di Jenewa pada bulan Juni 2012.
"Pemerintah Suriah telah menerima (Kominike Jenewa 1 sebagai basis pembicaraan) tetapi menginginkan soal badan transisi dibahas di akhir perundingan, kami ingin dibahas di awal ... Kami ingin membahas besaran badan dan tanggung jawabnya."
Televisi pemerintah Suriah mengkonfirmasi bahwa delegasi pemerintah Suriah mengumumkan kesiapannya untuk menggunakan Kominike Jenewa 1 dalam pembicaraan damai untuk mengakhiri perang sipil di negara ini yang telah menewaskan lebih dari 130 ribu orang..
"Delegasi pemerintah Suriah mengumumkan kesiapan penuh-nya dan sejak awal untuk menempatkan (kominike) Jenewa di atas meja dan membahasnya paragraf demi paragraf dari artikel pertama," kata buletin berita televisi Suriah, Rabu 29 Januari 2014.