TEMPO.CO, Jenewa - Negosiasi langsung pertama antara pemerintah Suriah dan pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad akan diadakah pada Sabtu di Jenewa, Swiss. Dialog dianggap merupakan satu-satunya cara untuk mengakhiri krisis berdarah di negara itu.
Lakhdar Brahimi, mediator asal Aljazair, mengumumkan pada Jumat malam bahwa para pihak telah sepakat "untuk bertemu di ruangan yang sama". Sebelumnya, wakil kedua belah pihak menolak bertemu.
"Tak seorang pun akan meninggalkan ruangan pada hari Sabtu dan tak seorang pun akan pulang pada hari Minggu," kata Brahimi dalam konferensi pers.
Ancaman pertama untuk menghentikan pembicaraan datang dari Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Moualem, yang memperingatkan pada Jumat pagi bahwa ia akan kembali ke Damaskus kecuali jika "pembicaraan serius" diselenggarakan pada hari Sabtu.
Brahimi bertemu negosiator pemerintah dan oposisi secara terpisah di ruang tertutup di Palais des Nations. "Diskusinya menggembirakan," kata Brahimi. "Kami tidak pernah menganggap bahwa akan menjadi proses yang mudah. Tapi saya pikir kedua belah pihak memahami apa yang dipertaruhkan. Negara mereka berada dalam kondisi yang sangat buruk. Ambisi besar dari proses ini adalah untuk menyelamatkan Suriah. Tidak kurang dari itu."
Sebelumnya, juru bicara oposisi mengatakan mereka tidak akan memulai pembicaraan sampai sisi lain menerima perjanjian Jenewa 2012, yang menyerukan pembentukan sebuah badan transisi di Damaskus dengan kesepakatan bersama. Namun mengingat bahwa pemberontak bersikeras Assad harus mundur dan Assad bersikeras bahwa ia tidak akan melakukannya, maka akan sulit untuk melihat bagaimana hal itu bisa terwujud.
Nada optimis Brahimi tak disuarakan oleh pejabat lainnya. "Sulit," kata seorang diplomat Eropa. "Tapi ini satu-satunya jalan untuk menyelesaikan persoalan."
Sumber Al-Arabiya mengatakan oposisi melunak setelah pemerintah setuju untuk melepaskan lebih dari 5.500 tahanan. Brahimi mengatakan, salah satu materi diskusi adalah meningkatkan akses untuk bantuan kemanusiaan dan mengakhiri kekerasan.
Menteri luar negeri Iran, Javad Zarif, menyerukan semua "unsur asing" untuk meninggalkan Suriah. Iran adalah salah satu sekutu terdekat Assad dan telah banyak dikritik karena mendukung milisi Hizbullah Lebanon, yang berjuang membantu pemerintah.
AP | TRIP B
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya