Israel Klaim Gagalkan Plot Serangan oleh Al-Qaeda

Reporter

Editor

Abdul Manan

Kamis, 23 Januari 2014 07:54 WIB

Seorang pejalan kaki berjalan melewati kedutaan besar Amerika Serikat di Tel Aviv, Israel, Senin (5/8). Penutupan kantor kedutaan AS di Timur Tengah dan Afrika diperpanjang seminggu sebagai tindakan pencegahan setelah al Qaeda mengeluarkan ancaman pada hari Minggu (4/6). REUTERS/ Nir Elias

TEMPO.CO, Yerussalem - Israel, Rabu 22 Januari 2014, mengklaim berhasil membongkar sel teror Al-Qaeda yang merencanakan serangan terkoordinasi di negara ini, termasuk pemboman Kedutaan Besar AS di Tel Aviv.

Tiga orang -dua dari Yerusalem dan satu dari Tepi Barat- ditangkap sehubungan dengan plot yang memerintahkan serangan bom bunuh diri ganda yang menargetkan kedutaan dan Jerusalem Convention Center, kata badan intelijen domestik Israel, Shin Bet.

Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa bulan terakhir pemerintah mengklaim telah menghentikan serangan Al-Qaeda yang direncanakan oleh militan Palestina, kata media Israel.

Media setempat melaporkan bahwa pada bulan November 2013, pihak berwenang menyatakan tiga warga Palestina yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda tewas oleh pasukan Israel dalam tembak-menembak di Tepi Barat.

Badan intelijen Israel juga mencurigai Iyad Halil Mohammad Abu Sara dari Yerusalem Timur sebagai "anggota yang relevan" dari operasi yang dilakukan tiga orang itu.


Abu Sara diduga direkrut oleh Al Qaeda, lalu pergi ke Suriah untuk mengikuti pelatihan dan kembali ke Israel. Di sini, ia berhubungan dengan orang lain yang telah lebih dulu datang dengan menggunakan dokumen palsu Rusia.

Shin Bet tidak mengatakan seberapa jauh ketelribatan Abu Sara terkait pelaksanaan plot ini, namun badan intelijen itu mengklaim menyita file di komputer yang dikirim dari Gaza yang memerintahkan Abu Sara untuk membuat bahan peledak. Abu Sara juga diduga sudah membuat rute ke pusat konvensi dan mengawasi Kedutaan Besar AS.

Mantan intelijen CIA dan kini menjadi analis keamanan nasional Robert Baer mempertanyakan kredibilitas ancaman yang ditimbulkan oleh Abu Sara . "Saya tidak berpikir ancaman itu bisa dipercaya. Ini mungkin lebih sebagai sebuah aspirasi," katanya pada CNN. "Mereka mungkin memiliki rencana di atas kertas dan mengirim orang di sana-sini , tapi Al Qaeda tidak bisa beroperasi di Tepi Barat atau Yerusalem atau Gaza . Hal ini terlalu sulit bagi mereka."

Amerika Serikat masih meneliti kabar yang disampaikan oleh Israel. "Kami sudah kontak dengan pemerintah Israel mengenai ancaman ini. Kami memonitor situasi," kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Marie Harf kepada wartawan. "Saya tidak punya alasan untuk tak percaya ini tidak benar. Saya hanya belum memiliki verifikasi yang independen."

CNN | Abdul Manan

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya