Timor Leste, Australia, dan Arbitrase di Den Haag  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Senin, 20 Januari 2014 12:52 WIB

Peta Timor Leste. everynation.org.ph

TEMPO.CO, Dili - Pemerintah Timor Leste meminta pengadilan arbitrase internasional di Den Haag, Belanda, memerintahkan Australia untuk mengembalikan semua dokumen yang disita dalam penggeledahan kantor salah satu pengacara Timor Leste, Bernard Collaery, di Canberra, Desember 2013 lalu.

Permintaan ini merupakan bagian dari rangkaian gugatan Timor Leste terhadap Australia terkait dengan perjanjian eksplorasi minyak dan gas di Laut Timor.

Gugatan di Den Haag ini merupakan upaya Timor Leste membatalkan CMATS Treaty (Certain Maritime Arrangements in The Timor Sea) tahun 2006, yang ditandatangani Perdana Menteri Australia saat itu, Alexander Downer, dan koleganya dari Timor Leste, Jose Ramos-Horta. Perjanjian itu akan mulai berlaku efektif tahun ini.

Berdasarkan kesepakatan CMATS, kedua negara akan mendapatkan pendapatan 50:50 dari ladang minyak dan gas Greater Sunrise. Dua negara ini mengklaim sama-sama berdaulat atas daerah yang terletak sekitar 150 kilometer selatan Timor Timur dan 450 kilometer barat laut Darwin. Kawasan ini diperkirakan memiliki kandungan minyak dan gas senilai US$ 40-50 miliar.

Timor Leste ingin merevisi kembali kesepakatan itu setelah eks agen intelijen luar negeri Australia (Australian Secret Intelligence Service/ASIS) yang bersedia menjadi whistleblower, mengatakan bahwa dinas intelijen Negeri Kanguru ini melakukan penyadapan saat kesepakatan itu sedang dinegosiasikan. Berdasarkan pengakuan ini, Timor Leste menuding Australia bersikap tak jujur dan melanggar hukum internasional. Timor Leste juga meminta kesepakatan tahun 2006 itu dibatalkan.

Di tengah upaya inilah badan mata-mata domestik Australia, Australian Security Intelligence Organisation (ASIO,) menggeledah kantor Bernard Collaery, dan membawa sejumlah dokumen dan file penting, 3 Desember 2013. Saat penggeledahan, Collaery sedang tak ada di Canberra. Pada hari yang sama, agen ASIO juga menggeledah rumah sang whistleblower, yang juga akan menjadi saksi kunci Timor Leste. Setelah eks mata-mata itu ditahan dan diinterogasi selama beberapa jam, paspor miliknya dicabut sehingga membuatnya nyaris tak mungkin ke luar negeri, apalagi bersaksi.

Menurut Collaery, salah satu file yang diambil dalam penggeledahan itu adalah dokumen pernyataan tertulis (afidavit) sang whistleblower. Dalam afidavit itu, eks agen tersebut mengaku mengetahui perihal pemasangan perangkat pendengaran rahasia oleh teknisi ASIS di dinding kantor kabinet Timor Leste yang saat itu direnovasi di Dili pada 2004.

Penggeledehan itu tak menghentikan proses hukum yang diajukan Timor Leste. Sidang pertama kasus itu, yang berlangsung tertutup, sudah dimulai akhir Desember 2013 lalu.

Sydney Morning Herlad | Canberra Times | Reuters | Abdul Manan

Berita terkait

Fretelin Klaim Menang Pemilu Timor Leste

25 Juli 2017

Fretelin Klaim Menang Pemilu Timor Leste

Fretelin mengklaim sebagai pemenang pemilu legislatif Timor Leste.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Lu Olo Pemenang Pemilu Presiden Timor Leste

21 Maret 2017

Perkenalkan, Lu Olo Pemenang Pemilu Presiden Timor Leste

Pemilu 2017 merupakan pemilu presiden Timor Leste ketiga yang diikuti Lu Olo.

Baca Selengkapnya

Pemilu, Lu Olo Dipastikan Jadi Presiden Timor Leste

21 Maret 2017

Pemilu, Lu Olo Dipastikan Jadi Presiden Timor Leste

Dengan hasil suara mencapai 57,63 persen, Lu Olo dipastikan akan menjabat sebagai Presiden Timor Leste menggantikan Taur Matan Ruak.

Baca Selengkapnya

Lu Olo Unggul Sementara di Pilpres Timor Leste

21 Maret 2017

Lu Olo Unggul Sementara di Pilpres Timor Leste

Calon Presiden Franssico Guteres alias Lu Olo sementara unggul
dalam pemilu presiden atau pilpres Timor Leste yang digelar
Senin lalu

Baca Selengkapnya

Pemilu Presiden, Presiden Timor Leste Antre 15 Menit

20 Maret 2017

Pemilu Presiden, Presiden Timor Leste Antre 15 Menit

Presiden Timor Leste Tuar Matan Ruak dan mantan Presiden Ramos Horta harus antre hingga 15 menit untuk menggunakan hak pilihnya di pemilu presiden.

Baca Selengkapnya

Pemilu Presiden, Warga Timor Leste Antusias Gunakan Hak Pilih

20 Maret 2017

Pemilu Presiden, Warga Timor Leste Antusias Gunakan Hak Pilih

Sekitar 700 ribu warga Timor Leste di Timor Leste pada Senin,
20 Maret 2017 berbondong- bondong mendatangi TPS untuk memilih
Presiden Timor Leste

Baca Selengkapnya

Pilpres Timor Leste, Fransico dan Antonio Klaim Menang 1 Putaran

20 Maret 2017

Pilpres Timor Leste, Fransico dan Antonio Klaim Menang 1 Putaran

Lu Olo, yang sudah tiga kali bertarung memperebutkan kursi presiden, selalu menang pada pemilihan putaran pertama, tapi kalah di putaran kedua.

Baca Selengkapnya

Pemilu Timor Leste, Ribuan Warga Dilli Pulang Kampung

19 Maret 2017

Pemilu Timor Leste, Ribuan Warga Dilli Pulang Kampung

Ribuan warga di Kota Dilli, Timor Leste sudah kembali ke kampung halamannya agar bisa menggunakan hak pilihnya dalam pemilu presiden 20 Maret 2017.

Baca Selengkapnya

Pemilu Timor Leste, Kandidat dari Fretelin dan Demokrat Bersaing

19 Maret 2017

Pemilu Timor Leste, Kandidat dari Fretelin dan Demokrat Bersaing

Pemilu Timor Leste, dua dari delapan kandidat presiden berpeluang melaju ke putaran kedua,yakni Lu Olo dan Antonio.

Baca Selengkapnya

Delapan Kandidat Bertarung di Pemilu Presiden Timor Leste  

17 Maret 2017

Delapan Kandidat Bertarung di Pemilu Presiden Timor Leste  

Sebanyak delapan kandidat Presiden Timor Leste akan bertarung pada pemilu yang digelar pada Senin, 20 Maret 2017.

Baca Selengkapnya