TEMPO.CO, Washington - Cuaca Amerika Serikat beberapa hari ini berangsur normal setelah badai dingin dari kutub utara, yang disebut Polar Vortex, menghantam sejak pekan lalu. Namun, perkiraan cuaca terbaru mengatakan, akan ada badai dingin serupa yang menerjang AS pekan ini.
Menurut Sky News, 13 Januari 2014, badai kutub itu diperkirakan akan bergerak ke selatan dari Kanada, dengan membawa udara dingin dan suhu di bawah nol ke AS pekan ini.
Peramal cuaca menaksir, badai dingin itu akan menyapu Lembah Mississippi dan Midwest pada Selasa, 14 Januari 2014, dan Rabu, 15 Januari 2014, kemudian bergerak ke timur, Kamis, 16 Januari 2014.
Namun, suhunya akan jauh lebih menantang daripada pekan lalu yang mempengaruhi lebih dari setengah penduduk AS.
"Udara Kutub Utara yang mundur akhir pekan ini akan bergerak ke selatan di atas Kanada pekan ini," kata peramal cuaca dari AccuWeather.com, Paul Pastelok. "Kita mungkin akan melihat pecahnya potongan pusaran kutub dan menuju utara Great Lakes selama 16-20 Januari." Namun ia memperkirakan bahwa suhu kali ini tak akan sedingin pekan lalu. Kawasan yang terdampak pun lebih sedikit.
Akibat badai salju pekan lalu, Chicago sempat berada pada minus 17 derajat Celcius, Detroit minus 18 derajat Celcius, Pittsburgh minus 15 derajat Celcius, Washington minus 7 derajat Celcius, dan Boston minus 9 derajat Celcius. Angin dingin membuat suhu udaranya lebih beku, seperti Chicago yang pernah mencapai MINUS 38 derajat Celcius, membuatnya lebih dingin dari suhu di Siberia.
Planalytics, sebuah perusahaan intelijen bisnis di Philadelphia, menaksir kerugian akibat badai salju pekan lalu itu sekitar US$ 5 miliar. Ini merupakan kerugian terbesar kedua setelah supertopan Sandy tahun 2012. Akibat kerusakan properti saja, supertopan Sandy menyebabkan kerugian sekitar US$ 65 miliar.
Sky News | Guardian | Abdul Manan
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya