Hadapi Bangkok Shutdown, Pejabat Pindahkan Kantor

Reporter

Editor

Abdul Manan

Selasa, 14 Januari 2014 06:17 WIB

Pendemo anti pemerintah membawa poster bertuliskan "Shutdown Bangkok" saat bergabung dengan para pendemo yang sedang memblokade persimpangan jalan utama di Bangkok (13/1). Massa anti pemerintah memblokade jalan-jalan protokol dalam aksi masa besar-besaran untuk menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO , Bangkok: Aksi kelompok oposisi yang berusaha melumpuhkan Kota Bangkok, sejak Senin 13 Januari 2014, membuat pemerintahan Yingluck Shinavatra melakukan sejumlah siasat agar tetap berfungsi normal. Salah satunya adalah dengan berkantor di rumah atau tempat lain agar tak diganggu demonstran anti-pemerintah.

Kementerian Luar Negeri Thailand, misalnya. Untuk mendapat layanan di kementerian ini, kita harus mencarinya di koridor pusat konvensi Bangkok. Mereka bertugas di salah satu ruangan dan di sana sejak Senin untuk menghindari aksi protes yang mengepung kota.

"Kami berkeliaran di sekitar," kata Sek Wannamethee, Direktur Jenderal Departemen Informasi Kementerian Luar Negeri Thailand, dengan tertawa muram. "Besok (Selasa, 14 Januari 2014) kami mungkin harus mencari tempat lain."

Kementerian Luar Negeri kemungkinan harus mencari tempat lain karena pusat konvensi ini bersebelahan dengan bursa saham Thailand, yang juga menjadi incaran pengunjuk rasa sebagai bagian dari upaya mereka untuk menggulingkan pemerintah caretaker Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.

Puluhan ribu pengunjuk rasa memenuhi jalan-jalan Bangkok hari Senin 13 Januari 2014, yang disebut sebagai "Bangkok Shutdown" untuk melumpuhkan kota dan membuat Thailand seperti tanpa pemerintahan.

Tapi, seperti setiap pengguna komputer ketahui, cara terbaik untuk mengatasi shutdown yang tidak diinginkan adalah dengan membuat backup-nya. Hal inilah yang dilakukan sejumlah kementerian Thailand, dengan memindahkan kantor-kantornya ke berbagai lokasi di seantero Bangkok dan provinsi-provinsi di dekatnya.

Departemen Keuangan, yang diserbu dan diduduki oleh pemrotes selama beberapa minggu pada tahun lalu, kini ditutup dan stafnya bekerja dari rumah atau kantor di tempat lain.

Departemen Pengawas Keuangan, yang mengelola pengeluaran pemerintah, telah memindahkan tempat kerjanya ke markas Angkatan Udara Kerajaan Thailand. Kantor Pengelolaan Utang Publik, yang mengawasi lelang obligasi pemerintah dan pembayaran utang, pindah ke blok kantor di dekatnya.

Kementerian Perdagangan beroperasi dari pusat seni dan kerajinan di provinsi Ayuthaya.

Bank Thailand mengatakan telah menutup kantor utama dan operasinya dipindahkan ke fasilitas pendukungnya. Namun mereka menolak menyebutkan lokasi persisnya. Wartawan yang meliput di bank sentral menduga, operasi bank ini dipindahkan ke provinsi Nakhon Pathom, sebelah barat Bangkok.

Bank sentral mengatakan 44 cabang bank umum tidak buka pada hari Senin 13 Januari 2014 dan 79 lainnya tutup lebih awal dari biasanya.

Staf Kementerian Tenaga Kerja, Senin juga dievakuasi setelah pintu gerbangnya digembok oleh para demonstran.

Perdana Menteri Caretaker Yingluck Shinavatra juga menempati kantor sementara di Bangkok utara, milik Sekretaris Tetap Pertahanan. Hari Senin, Yingluck mengadakan pertemuan dengan para menteri dan pejabat lainnya. Kantor perdana menteri tidak bisa mengkonfirmasi apakah pertemuan mingguan kabinet, Selasa 14 Januari 2014, akan tetap berlangsung.

Sebagai bagian dari "shutdown", demonstran mengancam akan memotong arus listrik dan air ke rumah-rumah para pejabat senior. "Itu sebabnya saya mengemas barang-barang saya dan pindah dari rumah," kata Menteri Luar Negeri Surapong Tovichakchaikul, Jumat 10 Januari 2014 lalu.

Massa oposisi menolak pemilihan umum yang disiapkan pemerintah pada 2 Februari mendatang.

Reuters | Abdul Manan

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya