Serangan Udara Kenya, 30 Gerilyawan Al-Shabaab Tewas

Reporter

Jumat, 10 Januari 2014 18:21 WIB

Pasukan militer Kenya mengepung pusat perbelanjaan yang dijadikan tempat bersembunyi militan Somalia dalam menyandera ratusan warga di Nairobi, Kenya, (23/9). Sebagian warga telah dibebaskan dan diperkirakan masih ada 30 sandera tersisa. (AP Photo/Sayyid Azim)

TEMPO.CO, Mogadishu - Sedikitnya 30 gerilyawan Al-Shabaab, kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Al-Qaidah, termasuk komandan tertinggi, tewas dalam sebuah serangan udara Kenya di kamp latihan militer mereka di Somalia. Kabar tersebut disampaikan oleh militer Kenya sebagaimana dilansir AlArabiya, Jumat, 10 Januari 2014.

"Jet tempur KDF (Pasukan Pertahanan Kenya) menyerang kamp Shabaab saat mereka sedang melakukan pertemuan," tulis AFP mengutip pernyataan pejabat senior KDF, seperti diwartakan Al-Arabiya, Jumat, 10 Januari 2014. Dia menambahkan, "Akibat serangan itu, lebih dari 30 gerilyawan Shabaab tewas, termasuk komandan tertingginya."

Serangan udara yang berlangsung pada Kamis petang waktu setempat, 9 Januari 2014, juga melukai puluhan anggota lainnya di kamp Al-Shabaab.

Militer Kenya menerangkan, kamp latihan Al-Shabaab berdiri di Garbarahey di kawasan Gedo, berjarak sekitar 600 kilometer sebelah barat daya ibu kota Somalia, Mogadishu, serta dekat dengan perbatasan Kenya dan Ethiopia.

Sementara itu, pejabat militer Kenya lainnya menguraikan, angkatan bersenjata Kenya saat ini sedang mencoba mengungkap identitas para korban serbuan udara itu.

AL ARABIYA | CHOIRUL

Berita terkait

Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

13 Agustus 2017

Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya mengatakan 24 orang telah ditembak mati oleh polisi sejak Selasa, hari pemilihan umum

Baca Selengkapnya

Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

1 Februari 2017

Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

Joy Wangari, murid kelas III Sekolah Dasar Mukandamia Solio, Kenya, tewas setelah dipukuli guru dan teman sekelas karena tak bisa membaca.

Baca Selengkapnya

Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

28 Januari 2017

Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

Keterangan al-Shabab kepada Reuters tersebut dibantah angkatan bersenjata Kenya.



Baca Selengkapnya

Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

28 Oktober 2016

Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

Motif penyerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat itu belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

13 Juli 2016

Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

Selama di pengungsian, Malala mengingatkan para remaja perempuan agar menempuh pendidikan 12 tahun.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

19 Februari 2016

Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

Kepala intelijen Al-Shahab Mahad Mohammed Karatey, berstatus sebagai seorang teroris, tewas terbunuh dalam sebuah serangan udara oleh militer Kenya.

Baca Selengkapnya

Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

21 Januari 2016

Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

Salah Farah, seorang muslim warga Kenya, menolak permintaan milisi al Shabaab memisahkan diri dari penumpang bus beragama Kristen. Ia pun tewas.

Baca Selengkapnya

Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

22 Desember 2015

Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

Kaum muslim berdiri bersama umat Kristen dan menantang penyerang membunuh mereka semua atau pergi meninggalkan mereka.

Baca Selengkapnya

50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

3 September 2015

50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

Serangan adalah upaya balas dendam kematian tujuh orang sipil oleh militer Uganda dalam upacara pernikahan di Kota Merka.

Baca Selengkapnya

Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

17 Juli 2015

Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

Kampanye mereka bertajuk "22 Hari Jalan Perdamaian".

Baca Selengkapnya