Iklan Vodafone Dituding Bawa Pesan Rahasia Teroris  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Jumat, 3 Januari 2014 12:04 WIB

Boneka Abla Fahita (Sydney Morning Herald)

TEMPO.CO, Kairo - Kejaksaan Mesir sepakat untuk menyelidiki tuduhan bahwa boneka yang mengoceh dalam sebuah iklan untuk sebuah perusahaan telepon multinasional, Vodafone, mengirimkan instruksi untuk teroris. Dalam iklan itu, boneka bernama Abla Fahita mengoceh dalam kalimat tak jelas saat berbicara melalui ponselnya.

Jaksa mengatakan para pejabat dari Vodafone Mesir akan dipanggil untuk menanggapi keluhan tentang iklan yang diajukan oleh blogger dan penyanyi yang menyebut dirinya Ahmed Spider. Dalam sebuah penampilan di televisi Mesir pada hari Selasa, 31 Desember 2013, blogger ini menghabiskan hampir satu jam membedah apa yang disebut kode rahasia dalam iklan itu.

Menurut Ahmed Spider, gambar pembuka iklan adalah kaktus empat cabang yang dihias seperti untuk perayaan Natal. Gambar ini bukan tak disengaja, tapi "dimaksudkan untuk menginspirasi serangan terhadap Kristen Koptik ketika mereka merayakan liburan minggu depan," katanya.

Sebuah ornamen merah pada kaktus, ia mengklaim, mewakili simbol bom dan jumlah cabang adalah referensi ke Masjid al-Rabaa Adawiya di Kairo, tempat ratusan muslim tewas pada bulan Agustus ketika pasukan keamanan menyerang. Rabaa berarti "keempat" dalam bahasa Arab.

Tuduhan bahwa boneka itu digunakan sebagai corong Ikhwan Al-Muslimun juga menyebar luas di jaringan sosial Mesir. Blogger Cairene seperti yang dilaporkan Zeinobia menyerukan agar para dalang ditangkap karena "menggunakan simbol-simbol dan kode yang tidak diketahui."

Dalam iklan, Abla Fahita mengoceh kepada temannya melalui saluran telepon saat putrinya, Karkoura, mencari kartu SIM ayahnya yang telah meninggal. Perusahaan menjelaskan dalam sebuah pernyataan kepada The Associated Press, Kamis, 2 Januari 2014 bahwa iklan itu adalah bagian dari kampanye pemasaran. "Hanya bertujuan menjelaskan bagaimana untuk mengaktifkan kartu SIM Vodafone," kata juru bicara perusahaan itu, Khaled Hegazy.

Ia menyebut tuduhan yang dialamatkan pada perusahaan itu sangat "tidak rasional" dan "hanya berdasarkan imajinasi". "Saya tak tahu harus bilang apa. Cara berpikirnya memprihatinkan sekali," katanya.

AP | TRIP B

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya