Muasal Julukan 'Jagal dari Beirut' Ariel Sharon  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Jumat, 3 Januari 2014 10:23 WIB

AP/Ariel Schalit

TEMPO.CO, Jerusalem - Mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon, dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Tokoh militer yang menjadi perdana menteri pada tahun 2001 ini mengalami koma sejak 2006, setelah stroke berat yang menyebabkan dokter menempatkannya di bawah anestesi dan respirator. Kini kondisi kesehatannya dikabarkan terus memburuk.

Lahir pada tahun 1928 di Kfar Malal--sebuah komunitas yang nantinya akan menjadi bagian dari Israel--Sharon lulus dari sekolah tinggi pada tahun 1945. Sejak itu, ia bergabung dengan Haganah, sebuah kelompok militan untuk memperjuangkan kemerdekaan Israel.

Ia mengawali karier di militer Israel pada tahun 1953. Sharon membantu mendirikan sebuah unit komando elite dan akhirnya dipromosikan menjadi mayor jenderal. Namanya mulai melejit sejak tahun 1967 setelah Perang Enam Hari, yang berakhir dengan Israel memperluas wilayahnya.

Sharon memainkan peran utama dalam beberapa konflik militer Israel. Ia mengatur invasi Israel ke Lebanon, upaya yang ditujukan memberangus pejuang Organisasi Pembebasan Palestina. Tak hanya Palestina, banyak warga sipil Lebanon turut menjadi korban. Tindakannya menyebabkan Dunia Arab murka dan menjulukinya "Jagal dari Beirut".

Sebuah penyelidikan resmi Israel juga menemukan Sharon secara tidak langsung bertanggung-jawab atas pembunuhan sebanyak 2.000 orang Palestina di kamp-kamp pengungsi Sabra dan Shatila di luar Beirut, Lebanon, pada September 1982. Laporan yang menyebabkan pengunduran diri Sharon itu menyebut ia yang menjadi Menteri Pertahanan Israel tak melakukan langkah apa pun untuk menghentikan milisi Kristen yang bersekutu dengan Israel untuk memasuki kamp dan melakukan pembantaian keesokan harinya.

Sharon melalui penasihatnya, Ranaan Gissin, menyatakan telah dikhianati oleh pemerintahnya. Ia kemudian juga menggugat majalah Time untuk sebuah artikel yang menyiratkan bahwa ia telah mengetahui dan berperan yang lebih besar dalam pembantaian ini.

Sharon masuk lagi dalam kabinet sepanjang 1984-2001. Ia memenangkan pemilihan khusus untuk menjadi perdana menteri.

Pada saat itu, sebagai kepala partai Likud, Sharon dianggap elang. Dan sejak awal, ia mengambil langkah ofensif dengan mengirimkan tank-tank dan pasukan ke wilayah Palestina dan memerintahkan pembunuhan para pemimpin militan.

Namun, Sharon juga mengambil langkah-langkah menuju perdamaian, seperti membuat kesepakatan dengan pemimpin PLO Yasser Arafat untuk menghentikan kekerasan Israel-Palestina dan melanjutkan pembicaraan perdamaian. Namun, upaya itu dirusak oleh pihak Sharon sendiri, dengan mengeluarkan resolusi untuk tidak pernah mengizinkan pembentukan negara Palestina.

Sharon kemudian berpartisipasi dalam pembicaraan dengan kekuatan regional dan dunia untuk membahas sebuah "peta jalan" untuk perdamaian Timur Tengah.

Segera setelah ia jatuh sakit hingga jatuh koma pada awal tahun 2006, kekuasaannya dipindahkan ke Wakil Perdana Menteri Ehud Olmert. Ahli bedah memotong ususnya 20 inci bulan berikutnya. Pada April 2001, ia mundur sebagai perdana menteri setelah dinyatakan tidak mampu secara permanen.

Kesehatan mantan perdana menteri telah berfluktuasi selama koma panjang. Pada Januari 2013, dokter mengatakan Sharon menunjukkan beberapa aktivitas otak ketika ditunjukkan foto-foto rumahnya dan mendengar suara anaknya. Namun, hingga dokter menyatakan dia mengalami gagal organ tubuh pekan ini, Sharon tetap koma.

CNN | TRIP B

Baca juga:
Gunakan Kata Allah, Malaysia Sita 321 Alkitab
Kim Jong-un Lega Eksekusi Pamannya
Suami-Istri Nyaris Cerai Gara-gara Senyum Penyiar
Kesehatan Ariel Sharon Memburuk

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya