Musharraf Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Masalah Jantung
Editor
Choirul Aminuddin
Kamis, 2 Januari 2014 17:20 WIB
TEMPO.CO, Islamabad - Bekas Panglima Angkatan Bersenjata Pakistan, Pervez Musharraf, dilarikan ke rumah sakit. Jantungnya diduga bermasalah saat menuju pengadilan untuk mendengarkan tuntutan kepadanya ihwal pengkhianatan terhadap negara.
Pria 70 tahun itu dipanggil ke pengadilan kejahatan khusus di Islamabad, Kamis, 2 Desember 2013, setelah dua kali gagal hadir lantaran mendapat ancaman keamanan. Tim Musharraf mengatakan, tuduhan terkait dengan kebijakan darurat yang ditetapkannya pada November 2007 bermotif politik. Hal tersebut disampaikan pengacara Musharraf guna menantang tiga hakim yang mengadili kliennya. (Baca:Pervez Musharraf Akan Kembali ke Pakistan)
Jan Muhammad, pejabat senior kepolisian, mengatakan di pengadilan Islamabad, Musharaf menderita sakit ketika dalam perjalanan menuju pengadilan di bawah pengawasan ketat. "Beliau dilarikan ke Armed Forces Institute of Cardiology setelah mengalami masalah jantung," kata Muhammad.
Seorang pembantu Musharraf yang dihadapkan pada sejumlah kasus kejahatan semasa berkuasa pada 1999-2008 kepada kantor berita AFP sebagaimana dilansir Al-Jazeera, Kamis, 2 Desember 2013, menyebutkan bahwa "(Kesehatan) Sang Jenderal dalam keadaan buruk."
Imtiaz Tyab, koresponden Al-Jazeera, melaporkan dari Islamabad, "Musharraf menjalani perawatan instensif di rumah sakit." Dia melanjutkan, "Sebelumnya, dia menolak meninggalkan kediamannya. Faktanya, dia sekarang dilarikan ke rumah sakit, mungkin kondisinya (kesehatannya) sangat serius."
Sebelumnya, pada Kamis, 2 Desember 2013, pengacara Musharraf tampak meninggalkan ruang sidang karena merasa keselamatannya terancam dan mendapat pelecehan. Anwar Mansoor Khan, salah satu pengacara bekas jenderal itu, mengatakan dia mendapat ancaman di pengadilan dan tak bisa tidur semalaman sebelum ke pengadilan. (Baca:Musharraf Didakwa Membunuh Bhutto)
"Saya benar-benar telah mendapatkan ancaman dari pukul 01.00 (waktu setempat) hingga pukul lima pagi. Ada seseorang memukul-mukul pintu saya dan membunyikan bel (rumah)," kata Khan di pengadilan. Ketika hakim menanyakan, siapa yang mengancamnya, Khan menjawab, "Pemerintah."
AL JAZEERA | CHOIRUL