Sistem Navigasi Cina Akan Saingi GPS dan GLONASS  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Jumat, 27 Desember 2013 20:40 WIB

Ilustrasi yang dirilis Lockheed Martin memperlihatkan satelit Block III GPS mengorbit. Satelit generasi baru ini akan meningkatkan akurasi penggunaan GPS baik untuk sipil maupun militer. AP Photo/Lockheed Martin

TEMPO.CO, Beijing - Sistem navigasi satelit buatan Cina, Beidou, akan membawa manfaat ekonomi, sosial, dan militer tak terhitung bagi negara ini. Cina mempersilakan negara-negara lain di Asia untuk menggunakannya.

Hal ini disampaikan Direktur Badan Satelit Navigasi Cina, Jumat, 27 Desember 2013.

Beidou yang berusia satu tahun adalah saingan global positioning system (GPS) dari Amerika Serikat dan GLONASS asal Rusia. Sebanyak 16 satelit Beidou akan melayani Asia-Pasifik dan jumlah satelitnya akan menjadi 30 pada 2020, dan cakupannya akan diperluas.

Sistem ini akan membawa manfaat di seluruh level, baik sipil dan militer, kata Ran Chengqi, Direktur Badan Satelit Navigasi Cina dalam jumpa pers, Jumat, 27 Desember 2013.

"Pembangunan jaringan Beidou harus menyelesaikan masalah keamanan negara, termasuk keamanan ekonomi dan keamanan masyarakat secara keseluruhan," kata Ran. "Ini jelas infrastruktur gabungan sipil dan militer."

"Kegunaannya untuk pertahanan nasional atau persenjataan, untuk Departemen Persenjataan atau Departemen Pertahanan bisa mempertimbangkannya, tapi saya rasa kegunaannya banyak," kata Ran.

Dengan suksesnya penempatan satelit Beidou, persenjataan militer Cina akan semakin akurat dan memiliki sistem navigasi independen. Sistem navigasi penting untuk mengarahkan rudal, kapal perang, dan pesawat tempur.

Perwira militer senior Cina mengatakan Beidou lebih penting bagi negara ini dibanding penerbangan antariksa berawak atau proyek luar angkasa yang saat ini sedang berjalan, kata sebuah media pemerintah. Tetapi, sistem navigasi itu tidak hanya terbatas pada masalah pertahanan.

Pemerintah melihatnya sebagai terobosan komersial penting untuk layanan satelit navigasi yang pasarnya tumbuh cepat untuk mobil, telepon seluler, dan aplikasi lainnya.

Cina mendorong negara-negara lain di Asia untuk mengadopsi sistem navigasi ini dengan menawarkan layanan gratis, seperti halnya Amerika Serikat dengan jaringan GPS-nya.

Saat ini sebuah stasiun juga sedang dibangun di Pakistan untuk meningkatkan layanannya di sana. Thailand telah mendaftar untuk menggunakan Beidou guna kebutuhan perkiraan bencana. "Meskipun kami belum menyediakan cakupan global, aplikasinya sudah menyebar di seluruh dunia," kata Ran.

Menurut China Daily, bulan ini pemerintah Cina menyetujui cetak biru yang memprediksi Beidou bisa menangkap 60 persen dari proyeksi US$ 65 miliar pasar untuk layanan navigasi satelit di negara ini. Surat kabar itu juga mengatakan 40 persen dari aplikasi satelit Beidou akan digunakan untuk kebutuhan militer.

Reuters | Abdul Manan

Berita terkait

Cina Blokir Whatsapp Menjelang Kongres Akbar Partai Komunis

27 September 2017

Cina Blokir Whatsapp Menjelang Kongres Akbar Partai Komunis

Cina telah memblokir aplikasi pesan WhatsApp?untuk memperketat keamanan menjelang kongres akbar Partai Komunis ke 19 pada awal Oktober mendatang

Baca Selengkapnya

Ajaib, Wanita Cina Melahirkan Sambil Belanja di Pasar  

6 September 2017

Ajaib, Wanita Cina Melahirkan Sambil Belanja di Pasar  

Sebuah rekaman mengejutkan yang menunjukkan bagaimana seorang wanita di Cina melahirkan bayi di jalanan sambil berdiri saat tengah berbelanja.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Tentara di Cina? Hentikan Hobi Masturbasi

25 Agustus 2017

Ingin Jadi Tentara di Cina? Hentikan Hobi Masturbasi

Kementerian Pertahanan Cina menyebut hobi masturbasi membuat vena testis membesar

Baca Selengkapnya

Cari Pengawal Pribadi di Cina Kini Semudah Cari Taksi Online

24 Agustus 2017

Cari Pengawal Pribadi di Cina Kini Semudah Cari Taksi Online

Aplikasi Jinyiwei memudahkan warga Cina memesan pengawal pribadi semudah memanggil taksi online

Baca Selengkapnya

Kisah Haru Balita Temani Ibunya Jadi Sopir Taksi Malam di Cina

10 Agustus 2017

Kisah Haru Balita Temani Ibunya Jadi Sopir Taksi Malam di Cina

Li Shaoyun, sopir taksi malam, jadi sorotan netizen di Cina karena membawa anak balitanya saat bekerja dari senja hingga subuh sejak tiga tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Belajar Sihir, Pejabat Partai Komunis Cina Dipecat  

5 Agustus 2017

Belajar Sihir, Pejabat Partai Komunis Cina Dipecat  

Dua pejabat Partai Komunis Cina dipecat setelah kedapatan berlatih sihir untuk menaikkan pangkat.

Baca Selengkapnya

Latihan Perang Besar-besaran, Cina Tutup Laut Kuning  

5 Agustus 2017

Latihan Perang Besar-besaran, Cina Tutup Laut Kuning  

Latihan perang Cina di dekat pantai Korea Utara diduga pesan untuk Amerika Serikat bahwa Pyongyang di bawah lindungan Beijing.

Baca Selengkapnya

Gagal Capai Target, Staf Penjualan Dipaksa Minum dari Toilet

4 Agustus 2017

Gagal Capai Target, Staf Penjualan Dipaksa Minum dari Toilet

Perekam video yang viral di internet itu sempat ditahan polisi Cina selama empat hari

Baca Selengkapnya

Hindari Utang Rp 49,4 Miliar, Perempuan Cina Sengaja Ubah Wajah  

29 Juli 2017

Hindari Utang Rp 49,4 Miliar, Perempuan Cina Sengaja Ubah Wajah  

Zhu Najuan, 59 tahun, mengubah wajahnya hingga terlihat 20 tahun lebih muda untuk menghindari kejaran polisi.

Baca Selengkapnya

Heboh Panda Disiksa, Netizen Cina Geram

29 Juli 2017

Heboh Panda Disiksa, Netizen Cina Geram

Dalam video yang beredar viral, anggota staf penelitian di Chengdu, Cina terlihat menyeret dan melempar bayi panda

Baca Selengkapnya