Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Fiji dan Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman baru tentang kerja sama di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pernyataan ini disampaikan oleh pemerintah Fiji pada hari Sabtu, 21 Desember 2013.
Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Menteri Kesejahteraan Sosial, Perempuan, dan Pengentasan Kemiskinan Jiko Luveni dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Linda Amalia Sari. Luveni menyatakan nota kesepahaman ini merupakan tonggak pencapaian baru dalam meningkatkan hubungan kedua negara.
"Nota kesepahaman ini akan membuka platform baru untuk menguntungkan perempuan dan anak-anak, di tengah banyaknya tantangan mereka. Kami berkomitmen untuk saling mendukung,” kata Luveni, seperti dikutip Xinhua.
Penandatanganan dilakukan di Jakarta pada awal pekan ini. Di dalam nota kesepahaman ini, Fiji dan Indonesia akan bekerja sama untuk fokus pada penguatan kapasitas perempuan dalam kehidupan dan ekonomi, termasuk pembangunan untuk perlindungan dan kesejahteraan anak-anak.
"Sebagai bagian dari kerja sama itu, kedua negara akan terbuka untuk melakukan praktek dan keterampilan dalam hal yang berkaitan dengan masalah ini. Kami memiliki harapan besar bahwa kerja sama ini akan memperkuat institusionalisasi pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender di masing-masing negara," tutur Linda.
