Suriah Gunakan Senjata Kimia Berkali-kali  

Reporter

Jumat, 13 Desember 2013 15:40 WIB

Ban Ki-moon. AP/Seth Wenig

TEMPO.CO, Damaskus - Sebuah laporan yang dikeluarkan PBB, Kamis, 12 Desember 2013, menyimpulkan bahwa Suriah menggunakan senjata kimia sedikitnya lima kali sejak berlangsungnya perang selama kurang lebih dua setengah tahun, yang menewaskan lebih dari 100 ribu orang.

"Tim PBB menyimpulkan bahwa senjata kimia telah digunakan dalam perang antarkelompok bersenjata di Republik Arab Suriah," tulis Agence France-Presse, sebagaimana mengutip laporan PBB yang dipersiapkan oleh tim ahli.

Hasil penyelidikan Tim PBB di Suriah itu dipresentasikan oleh Ake Sellstrom, ketua tim ahli senjata kimia, di depan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Selanjutnya, laporan tersebut disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Keamanan dan Ban, yang hadir dalam sidang umum pada Jumat, 13 Desember 2013.

Ketika dia menerima laporan, Ban mengatakan bahwa penggunaan senjata kimia merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan penghinaan terhadap kemanusiaan.

"Kami tetap perlu waspada untuk memastikan bahwa penggunaan senjata kimia telah dieliminasi tidak hanya di Suriah, melainkan juga di berbagai negara lainnya."

Para aktivis dan kelompok oposisi menuduh Presiden Suriah Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil di sekitar Damaskus pada 21 Agustus 2013. Gambar-gambar yang dilansir menunjukkan anak-anak tewas di sekitar Ghouta timur.

AL ARABIYA | CHOIRUL

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya