TEMPO.CO, Kairo - Polisi Mesir menghamburkan tembakan gas air mata ke sejumlah mahasiswa Universitas Kairo dan dua perguruan tinggi lainnya di selatan Kota Assuit, Selasa, 10 Desember 2013, setelah aparat keamanan menahan 15 pengunjuk rasa di Universitas Al-Azhar sehari sebelumnya.
Di tengah pengetatan keamanan jalan-jalan di Mesir dan penutupan sejumlah lapangan utama untuk demonstrasi seperti Lapangan Tahrir, Rabaa al-Adawya, dan Ennhada, universitas kini menjadi lahan perjuangan bagi mahasiswa yang menentang militer, pendukung pemerintah.
Salah seorang pejabat keamanan Mesir berbicara kepada Associated Press bahwa mahasiswa saat ini sedang mencoba berunjuk rasa di luar kampus Universitas Kairo menuju ke sebuah lapangan yang telah ditutup oleh pihak keamanan.
"Langkah mahasiswa itu disambut dengan tembakan gas air mata oleh aparat keamanan, polisi juga menutup akses menuju kampus dengan kawat berduri serta mengerahkan kendaraan lapis baja," kata pejabat keamanan yang tak disebutkan namanya.
Situs berita Ahram Online melaporkan, dalam peristiwa itu, sebanyak tujuh mahasiswa ditahan aparat keamanan di sekitar pintu gerbang kampus.
Sementara itu, bentrokan kecil juga berlangsung di dua universitas di Kota Assuit. Di kampus ini tembakan polisi dibalas dengan sambitan benda-benda keras oleh mahasiswa. "Sebanyak 18 mahasiswa ditangkap," kata pejabat keamanan Mayor Jenderal Abu el-Qassem Abu-Deif seperti dikutip Associated Press.
Mahasiswa meneriakkan yel-yel melawan Menteri Dalam Negeri dan menuntut diseretnya sejumlah pemimpin ke pengadilan lantaran dianggap bertanggung jawab atas bentrokan dalam unjuk rasa mahasiswa di dua universitas, Al-Azhar dan Kairo.
Pada Senin, 9 Desember 2013, terjadi bentrokan di kampus yang menyebabkan sedikitnya tiga kendaraan petugas keamanan terbakar dan puluhan mahasiswa ditahan.
Kantor Kementerian Dalam Negeri dalam pernyataannya mengatakan, sekitar 200 mahasiswa yang dipercaya sebagai pendukung Al-Ikhwan Al-Muslimun memblokade jalanan di luar universitas serta melemparkan bebatuan dan bom molotov ke arah warga dan polisi.
Juru bicara mahasiswa, Mahmoud Salah, mengatakan bahwa ratusan mahasiwa melakukan perlawanan pada Selasa, 10 Desember 2013, sebagai bentuk solidaritas terhadap staf universitas yang dipukuli oleh petugas keamanan sehari sebelumnya, Senin, 9 Desember 2013.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya