152 Anggota DPR Mundur dari Parlemen Thailand

Reporter

Minggu, 8 Desember 2013 19:06 WIB

PM Thailand Yingluck Shinawatra memasuki ruangan untuk wawancara dengan sejumlah wartawan media asing di di Gedung Pemerintahan, Bangkok (7/12). REUTERS/Dylan Martinez

TEMPO.CO, Bangkok - Pemimpin partai oposisi Thailand, Partai Demokrat Abhisit Vejjajiva mengatakan sebagian anggota Dewan Perwakilan Rakyat akan mundur secara massal. Semua anggota yang mundur berasal dari Partai Demokrat sebanyak 152 orang dari total 500 anggota. "Ini bentuk kekecewaan dari kami karena pemerintah dan Pheu Thai (partai penguasa) tidak pernah bertanggung jawab atas Undang Undang Amnesty yang kontroversial itu," kata Abhisit, bekas Perdana Menteri Thailand ini, Ahad, 8 Desember 2013.

Sebelumnya, ribuan pengunjuk rasa mengelar aksi protes atas pengajuan Undang Undang Amnesti yang diduga untuk mengembalikan Thaksin Shinawatra, bekas Perdana Menteri. Thaksin yang juga kakak Perdana Menteri saat ini Yingluck Shinawatra ini divonis dua tahun penjara atas dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Unjuk rasa itu berkembang menjadi gelombang upaya penyongkelan Yingluck dari kekuasaan.

Para demonstran mendesak Yingluck mundur dan parlemen dibubarkan. Pemerintahan dijalankan oleh Dewan Rakyat yang telah dibentuk pekan lalu yang terdiri dari politikus oposisi, dan akademisi. Namun, Yingluck menolak permintaan itu dan menawarkan referendum sebelum penyelenggaraan pemilu.

Wakil Ketua DPR Charoen Chankomon mengatakan DPR masih tetap ada meskipun Partai Demokrat mundur dari parlemen. Menurut dia, oposisi tetap ada dengan dipegang Partai Bhum Jai Thai.

Anggota DPR dari Partai Pheu Thai Noppadon Pattama mengatakan tidak terkejut dengan resolusi Partai Demokrat. Dia mengatakan partai itu pada tahun 2005 juga memboikot pemilu nasional yang menyebabkan konflik politik dan kudeta di tahun berikutnya. "Partai Demokrat harus bertanggung jawab atas tindakan mereka. Pheu Thai akan lebih memelihara sistem parlemen dan berjuang di bawah pemerintahan yang demokratis, " katanya .

THE NATION | EKO ARI

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya