Korea Utara Tuduh Turis AS sebagai Penjahat Perang  

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 1 Desember 2013 02:59 WIB

Foto Merrill Newman saat masih bekerja sebagai relawan Palang Merah di Palo Alto, California. Veteran tentara Perang Korea ini diduga ditangkap sebagai imbas permusuhan antara kedua negara, Korea Utara dan Amerika. Keluarga sangat berharap Newman segera dibebaskan dan dapat berkumpul dengan keluarga. (AP Photo/Palo Alto Weekly, Nicholas Wright, File)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Utara menuduh Merrill Newman, seorang turis berusia 85 tahun asal Amerika Serikat (AS), sebagai penjahat dalam Perang Korea pada 1950. Pemerintah negeri komunis itu, Sabtu, 30 November 2013, merilis sebuah video yang berisi permintaan maaf dan pengakuan Newman atas sejumlah tindakannya 63 tahun silam.

Dengan memakai kacamata, berkemeja biru dan bercelana panjang coklat, pria yang ditahan Korea Utara sejak 26 Oktober 2013 itu dalam videonya mengaku telah membunuh warga sipil, memusuhi pemerintah Korea Utara, dan membawa sebuah buku elektronik yang berisi kritik terhadap pemerintah Korea Utara dalam perjalanannya sebulan lalu.

Newman yang memang veteran militer Amerika Serikat ini ditangkap oleh tentara Korea Utara sebulan lalu di dalam pesawat Air Koryo yang akan membawanya ke Beijing. Sepekan sebelumnya, Newman berkeliling di Korea Utara untuk sekadar berwisata dan menapak tilas Perang Korea yang pernah dilakoninya sewaktu muda.

Seperti ditulis kantor berita Associated Press (AP), ada sejumlah kejanggalan dalam video yang dirilis kantor berita Korea Utara (KCNA) tersebut. Antara lain, kesalahan gramatikal bahasa Inggris dalam surat pernyataan yang dibaca Newman. Salah satunya adalah kalimat "I want not punish me," atau "Saya ingin menghukum saya." Kejanggalan ini memperlihatkan pernyataan Newman itu direka pemerintah Korea Utara dan dibacakan di bawah tekanan.

Profesor Studi Korea Utara di Universitas Korea Selatan di Seoul, Yoo Ho-Yeol, menilai video pernyataan Newman ini bisa menjadi tiket pulang buat warga Palo Alto, California itu. Negara yang kini dipimpin Kim Jong Un itu, kata Yoo, bisa saja memulangkan Newman jika dia mengakui kesalahannya dalam perang terdahulu. "Jika Newman mengaku salah dan memohon ampun, dia bisa saja dilepaskan," ujar Yoo seperti ditulis AP.

Namun nasib Newman hingga saat ini belum jelas. Pemerintah Amerika Serikat belum mau mengomentari kasus penahanan warganya itu. Adapun keluarga Newman sudah mengajukan permohonan pelepasan Newman kepada pemerintah Korea Utara dengan alasan penahanan itu merupakan kesalahpahaman.

Sejak 2009, pemerintah Korea Utara telah menahan 6 warga negara Amerika Serikat, termasuk dua jurnalis yang dituduh menyusup. Kemudian, Korea Utara juga pernah menahan misionaris AS bernama Kenneth Bae atas tuduhan penyebaran agama Kristen di negara itu. Padahal Kenneth berkunjung ke Korea Utara sebagai seorang pemandu wisata. Dia sempat ditahan selama setahun.

AP | PRAGA UTAMA

Internasional Terpopuler

Anak Ronald Reagan Khawatirkan Intrusi Agama di AS

WNI Kembali Jadi Korban di Yaman

Helikopter Tabrak Bar di Skotlandia

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya