TEMPO.CO, London - Beberapa hari setelah Iran mencapai kesepakatan bersejarah dengan kekuatan dunia mengenai program nuklirnya, Pemerintah Teheran mengundang Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency-IAEA) ke negaranya.
Kesepakatan nuklir Iran ditandatangani 24 November 2013 di Jenewa, Swiss, oleh Iran dan negara P5+1 yang terdiri dari Amerika Serikat, Rusia, Cina, Prancis, Inggris dan Jerman. Undangan terhadap IAEA ini adalah langkah pertama Iran untuk mematuhi kesepakatan Jenewa itu.
Dalam sebuah pidato di Wina, Kamis, 28 November 2013, Direktur IAEA Yukiya Amano mengatakan ada undangan terhadap lembaganya untuk melakukan perjalanan ke instalasi nuklir di Arak, Iran tengah, untuk 8 Desember 2013. Amano mengatakan kepada wartawan bahwa badan ini akan menerima tawaran tersebut.
Menurut Amano, undangan inspeksi itu terbatas pada fasilitas produksi air berat di situs yang sama dengan reaktor yang sedang dibangun--di mana tim inspeksi internasional sudah memiliki beberapa akses di sana. Fasilitas produksi air berat, yang digunakan pada beberapa jenis reaktor untuk mengontrol aktivitas nuklir, tak bisa dikunjungi inspektur internasional selama lebih dari dua tahun.
Bagian dari kesepakatan yang dicapai di Jenewa, Iran tidak akan memproduksi bahan bakar untuk instalasinya di Arak, menginstal komponen reaktor tambahan di sana atau mengoperasikannya. Jika pabrik itu mulai beroperasi secara penuh, reaktor akan menghasilkan plutonium yang dapat digunakan sebagai senjata nuklir.
Sebagai imbalan untuk itu serta pembatasan program nuklir Teheran lainnya, negara-negara besar menjanjikan pelonggaran terbatas atas sejumlah sanksi ekonomi internasional yang telah melumpuhkan perekonomian Iran.
Amano juga mengatakan bahwa Catherine Ashton, pejabat Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa yang memainkan peran sentral dalam negosiasi dengan Iran, telah memberi tahu IAEA soal peran penting badan ini dalam pengawasan nuklir Iran. Dalam sebuah surat, Ashton mengatakan, badan pengawas nuklir PBB ini "akan memiliki peran penting dalam verifikasi langkah-langkah yang berhubungan dengan nuklir " yang telah disepakati di Jenewa. Ashton mengatakan bahwa IAEA mungkin perlu lebih banyak uang dan tenaga ahli untuk bisa memenuhi peran itu.
Kesepakatan di Jenewa merupakan kompromi dari perselisihan lama Iran dengan negara-negara Barat yang mencurigai Teheran mengembangkan senjata nuklir. Pemerintah Teheran berulangkali membantah kecurigaan ini dan mengatakan bahwa instalasi nuklir tersebut untuk tujuan damai.
NEW YORK TIMES | ABDUL MANAN
Berita terkait
Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika
15 Oktober 2017
Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.
Baca SelengkapnyaEks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik
10 Oktober 2017
Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .
Baca SelengkapnyaTolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika
4 Oktober 2017
Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.
Baca SelengkapnyaIran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman
30 Agustus 2017
Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.
Baca SelengkapnyaApple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store
27 Agustus 2017
Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.
Baca SelengkapnyaParlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir
16 Agustus 2017
Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.
Baca SelengkapnyaIran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang
10 Agustus 2017
Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media
Baca SelengkapnyaAjarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran
10 Agustus 2017
Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya
Baca SelengkapnyaDituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait
21 Juli 2017
Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.
Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan
17 Juli 2017
Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.
Baca Selengkapnya