Produser Hollywood Mengaku Jadi Mata-mata Israel  

Reporter

Rabu, 27 November 2013 05:11 WIB

Amira Arnon. Foto: picasaweb.google.com

TEMPO.CO, Tel Aviv - Produser Hollywood Arnon Milchan, mengaku menjadi mata-mata Israel. Pengakuan ini menjadi jawaban atas tudingan bertahun-tahun yang menyatakan bahwa dirinya mempunyai kehidupan ganda.

Milchan adalah pengusaha kelahiran Israel yang berada di belakang layar film laris, seperti Pretty Woman, Fight Club, dan LA Confidential. Dalam pengakuannya dia mengatakan selama bertahun-tahun dirinya menjadi mata-mata Israel.

Dalam wawancara jarak jauh yang disiarkan televisi Israel, Channel 2, pada Senin, 25 November 2013, Milchan menceritakan dengan detail kegiatan klandestinnya. Pria 68 tahun tersebut mengaku terlibat secara khusus bagaimana dia membantu membeli teknologi untuk Israel yang diduga diperlukan untuk mengoperasikan bom nuklir.

"Saya melakukannya untuk negara saya dan saya bangga mengerjakannya," kata Milchan yang pernah menjadi pengusaha pupuk di Israel sebelum pindah ke Hollywood, seperti dilansir News.com.au, Selasa, 26 November 2013. Setelah berada di negara Abang Sam, Milchan mengaku melanjutkan pekerjaan bawah tanahnya sambil mempertahankan hubungan dekatnya dengan pemimpin-pemimpin Israel.

Berdasarkan biografi tak resmi yang dipublikasikan dua tahun lalu, Milchan disebutkan bekerja untuk Lekem, biro hubungan ilmiah Israel yang kini tak lagi berfungsi. Di situ dia bekerja mendapatkan informasi untuk program pertahanan rahasia. Biro itu dibubarkan pada 1987 sebagai akibat terungkapnya skandal mata-mata yang dilakukan Jonathan Pollard. Pollard adalah analis intelijen sipil untuk US Navy yang divonis penjara seumur hidup karena membocorkan rahasia ke Israel.

Ternyata Milchan tidak sendirian di Hollywood. Sutradara dan produser Sydney Pollack juga diduga terlibat dalam pembelian senjata dan peralatan militer untuk Israel selama dekade 1970-an. Menurut Milchan, Pollack tahu apa yang dirinya kerjakan.

"Pollack tahu, tapi saya tidak ingin menakutinya karena dia orang Amerika. Dia pasti akan bilang 'tidak'," kata Milchan. "Dia bilang 'tidak' beberapa kali, tapi dia juga bilang 'ya' beberapa kali," ujar Milchan. Dia menambahkan beberapa nama besar Hollywood lainnya juga terkait dengan pekerjaan rahasianya.

Milchan memiliki rumah produksi News Regency Films. Dia telah memproduksi lebih dari 120 film sejak 1970-an. Dia bekerja dengan sutradara terkenal Hollywood seperti Martin Scorsese, Roman Polanski, Sergio Leone, dan Oliver Stone. Dia menjalin hubungan yang sangat dekat dengan Robert De Niro yang bersama dengan aktor Russell Crowe dan Ben Affleck, juga ditampilkan dalam wawancara dengan televisi tersebut.

"Saya pernah dengar, tapi saya tak yakin," kata De Niro tentang aktivitas Milchan. "Saya pernah menanyakannya suatu kali dan dia mengatakannya padaku bahwa dia orang Israel, dan tentu saja dia melakukan hal itu untuk negaranya," ujar De Niro.

AMIRULLAH | NEWS.COM.AU

Baca juga:

SBY Belum Balas Surat, Oposisi Australia Khawatir

Bangkok Situasi Darurat, Dubes RI Imbau WNI Patuh

Indonesia Bantu Cina Mata-matai Australia

Saat Mahasiswa Abbott Lulus dengan Nilai Pas-pasan

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya