Afganistan Siapkan Hukuman Rajam Warisan Taliban  

Reporter

Selasa, 26 November 2013 13:18 WIB

REUTERS/Tarmizy Harva

TEMPO.CO, Kabul - Pemerintah Afganistan sedang mempertimbangkan untuk mengembalikan lagi hukum rajam (dilempar batu hingga mati) bagi pelaku zina sebagaimana pernah diberlakukan Taliban semasa memegang kekuasaan.

Dalam pasal 21 draf undang-undang yang baru dinyatakan, "Bagi pria maupun wanita yang terbukti berzina, harus dihukum berdasarkan keadaan, yakni dicambuk atau dirajam (hingga mati)."

Sedangkan pada pasal 23 draf undang-undang yang dipersiapkan oleh Kementerian Kehakiman itu menyebutkan secara khusus bahwa rajam harus dilaksanakan di depan umum. "Pelaku zina yang belum menikah dicambuk 100 kali."

Revisi undang-undang ini harus mendapatkan persetujuan Parlemen dan Presiden Afganistan untuk selanjutnya menjadi undang-undang. Di bawah undang-undang yang baru, para pelaku zina hanya dihukum penjara.

Namun demikian, rencana pemerintah Afganistan mendapatkan kecaman dari Brad Adams, Direktur Asia Human Rights Watch (HRW). Dia meminta Presiden Hamid Karzai membatalkan rancangan undang-undang tersebut.

"Hal ini benar-benar mengejutkan. Setelah 12 tahun kejatuhan Taliban, pemerintahan Karzai ingin mengembalikan rajam sebagai hukuman," Brad Adams mengatakan. "Presiden Karzai harus menunjukkan komitmennya terhadap hak asasi manusia dan menolak proposal keluar dari tangannya."

HRW mengatakan, bantuan dana sebesar US$ 16 miliar (sekitar Rp 188 triliun) yang dijanjikan pada Afganistan tahun lalu bertujuan untuk mengembangkan isu-isu hak asasi manusia.

"Negara-negara donor telah memberikan pernyataan yang jelas bahwa dukungan internasional kepada pemerintahan Afganistan bukanlah cek kosong," kata Adams.

Di Afganistan, sebuah negara yang dihuni mayoritas muslim konservatif, hubungan seks di luar nikah adalah perbuatan tabu. Hal tersebut bisa menimbulkan konflik berdarah antarkeluarga.

Rajam secara luas telah dipraktekkan selama Taliban berkuasa di Afganistan dan hingga kini masih diberlakukan di kawasan yang dikuasai. Pada Juli 2012, seorang perempuan berusia 21 tahun dirajam hingga mati di daerah kekuasaan Taliban yang berjarak 60 kilometer dari Ibu Kota Kabul.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Terpopuler
Tommy Soeharto Bantah Terima Suap dari Rolls-Royce
Tiga Skenario PDIP Agar Jokowi Jadi Presiden
Inilah Cara NSA Sadap 50.000 Jaringan Komputer
SBY Belum Balas Surat, Oposisi Australia Khawatir
KPK: Tidak Ada yang Disembunyikan dari Boediono















Berita terkait

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam

Baca Selengkapnya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan

Baca Selengkapnya

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa

Baca Selengkapnya

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.

Baca Selengkapnya

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.

Baca Selengkapnya