Suasana pemakaman 16 penjaga perbatasan Sinai, yang tewas diserang sejumlah pria bersenjata dua hari lalu, di Kairo, Mesir, (7/8). AP/Amr Nabil
TEMPO.CO, Kairo - Panglima Angkatan Bersenjata Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, Rabu, 20 November 2013, menyampaikan pesan bernada menantang kelompok yang disebut "teroris". Sisi mengatakan, "Pasukan keamanan siap mati demi keberlangsungan Mesir."
Jenderal Sisi mengucapkan pesan tantangan itu di layar televisi dalam sebuah pidato menyusul serangan di Sinai Utara, Rabu, 20 November 2013, yang menewaskan sedikitnya 10 serdadu Mesir.
"Rakyat akan tahu bahwa kami siap mati demi tegaknya negara Mesir," uja Sisi sebagaimana dikutip oleh situs berita Mesir, Ahram Online. "Setiap orang yang menggunakan senjata melawan militer dan polisi adalah teroris yang ingin menghancurkan rakyatnya sendiri. Kami bakal di sana untuk melawan dan membunuhnya."
Ledakan bom mobil bunuh diri itu menewaskan sedikitnya 10 serdadu Mesir di Kota el-Arish, dekat Sinai Utara. Kekerasan hingga serangan-serangan mematikan kian meningkat di Gurun Sinai sejak al-Qaeda mendorong kelompok militan untuk melakukan serangan, menyusul kudeta militer terhadap Presiden Muhamad Mursi, 3 Juli 2013.
Media pemerintah dalam siarannya menyatakan, mayat korban serangan tiba di pangkalan militer Almaza, Kairo, Rabu petang itu juga. Siaran televisi menunjukkan Sisi hadir pada acara pemakaman bersama keluarga korban.
"Kami tidak takut. Sebab, kami tahu, jika kami jatuh saat mempertahankan negara, kami akan mati syahid. Kami akan berdiri layaknya syuhada di depan Allah," kata Sisi.