TEMPO.CO, Damaskus - Utusan khusus PBB dan Liga Arab, Lakhdar Brahimi mengatakan, usulan konferensi internasional untuk mengakhiri konflik 32 bulan di Suriah tidak akan berhasil tanpa keikusertaan oposisi.
"Bila oposisi tidak dilibatkan, tidak akan ada konferensi Jenewa," kantor berita Agence France-Presse mengutip perkataan Brahimi dalam jumpa pers di Damaskus, Jumat, 1 November 2013, dalam lawatan regionalnya untuk mendukung insiatif perdamaian yang digagas AS-Rusia. "Jenewa II dimaksudkan untuk membantu Suriah dan memecahkan masalah di sana," dia melanjutkan.
Brahimi dalam jumpa pers itu juga mengatakan bahwa kesepakatan Jenewa I seharusnya dipenuhi untuk memasuki banyak pembicaraan perdamaian berikutnya. Pada pertemuan Jenewa I dinyatakan bahwa akan ada sebuah pemerintahan transisi di Suriah. Sebagai persiapan Jenewa II, Brahimi mengatakan, dia akan bertemu dengan utusan AS dan Rusia di Swiss.
Dia mendesak negara-negara agar tidak mempersenjatai kelompok-kelompok yang bertikai. Menurutnya, tidak ada solusi militer dalam perang saudara di Suriah. "Ada upaya sangat serius yang berkembang di mana-mana untuk mencoba dan membuat konferensi itu berlangsung," ucap Brahimi sebagaimana dikutip Reuters.