November, Edward Snowden Bekerja untuk Situs Rusia

Reporter

Editor

Abdul Manan

Kamis, 31 Oktober 2013 22:55 WIB

Mantan teknisi kontrak NSA, Edward Snowden dan Sarah Harrison editor WikiLeaks berbicara kepada perwakilan HAM di bandara Sheremetyevo di Moskow (12/7). Ini adalah penampilan pertama Edward Snowden setelah menjadi buronan. REUTERS/Human Rights Watch/Handout

TEMPO.CO, Moskow - Mantan analis badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), Edward Snowden telah menemukan pekerjaan di sebuah website di Rusia. "Edward mulai bekerja bulan November," kata pengacara Anatoly Kucherena, Kamis 31 Oktober 2013, seperti dikutip kantor berita milik pemerintah, RIA .

"Dia akan memberikan tenaga dukungan untuk situs besar Rusia," kata Kucherena, sembari menambahkan bahwa ia tidak akan menyebut nama situs itu "untuk alasan keamanan".

Snowden, 30 tahun, adalah whistleblower yang mengguncang dunia dengan mengungkapkan dokumen rahasia yang berisi program penyadapan dan pengawasan yang dilakukan badan intelijen AS, NSA.

Menurut bocoran Snowden, NSA mengumpulkan meta data panggilan telpon jutaan pelanggan operator telekomunikasi di AS. Melalui program bernama Prism, NSA juga melakukan penyadapan data di internet dengan mengakses ke server perusahaan internet raksasa di AS.

Selain itu, dokumen Snowden juga mengungkap penyadapan telekomunikasi dan email sejumlah pemimpin negara dunia, seperti kanselir Jerman, Presiden Meksiko, dan Presiden Brazil.

Dalam bocoran terbaru, Snowden juga mengungkap soal penggunaan kedutaan besar AS di Asia Timur dan Tenggara untuk melakukan monitoring komunikasi dan email di sejumlah negara, termasuk Indonesia, Bangkok, dan Malaysia.

Snowden berada di Rusia sejak Agustus 2013 setelah mendapatkan suaka sementara dari pemerintahan Vladimir Putin. Putin juga menolak permintaan AS untuk mendeportasi Snowden agar menghadapi kasus hukumnya di negara kelahirannya.

Lokasi Snowden di Rusia belum diungkapkan. Sejak Juli lalu, ia hanya muncul dalam beberapa foto dan klip video dari pertemuannya dengan sejumlah orang, termasuk mantan pejabat intelijen AS yang mendukung perjuangannya.

Putin, mantan mata-mata KGB, telah mengatakan berulang kali bahwa Rusia hanya akan melindungi Snowden jika ia berhenti melakukan tindakan yang merugikan Amerika Serikat. Ia juga membantah anggapan luas bahwa badan intelijen Rusia telah menggali informasi dari Snowden setelah ia tiba di Moskow, dari Hongkong.

Anatoly Kucherena menggambarkan Snowden mencoba untuk hidup senormal mungkin. Sebelumnya ia menyampaikan harapannya agar Snowden mencari pekerjaan di Rusia karena uang yang dimiliki semakin sedikit. Sebagian besar berasal dari sumbangan.

Guardian | Abdul Manan

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya