TEMPO.CO, Beirut - Sebuah website misterius menawarkan imbalan uang bagi yang memberikan informasi tentang orang yang diduga sebagai anggota sayap operasi internasional Hizbullah. Munculnya website ini menjadi topik utama pembicaraan di kalangan intelijen di seluruh Timur Tengah, yang umumnya bertanya-tanya siapa di balik website itu.
Website, yang muncul tanpa ada gembar-gembor lebih dulu, mengklaim sebagai hasil kerja sama badan intelijen Barat. Tapi dua pejabat di dinas intelijen Barat yang akrab dengan proyek tersebut mengatakan kemungkinan ini adalah operasi Israel untuk mengumpulkan data soal agen Hizbullah.
Hizbullah, gerakan Syiah yang merupakan kelompok politik Libanon yang paling kuat, telah lama menjadi fokus badan-badan intelijen Israel dan Barat karena dituduh terlibat dalam serangkaian aksi terorisme, termasuk pengeboman 30 tahun lalu terhadap barak Marinir AS di Beirut dan pengeboman di Bulgaria tahun lalu ke sebuah bus yang sarat dengan turis Israel.
Website itu, yang dapat ditemukan di www.stop910.com, menyebutkan misinya untuk menyedot perhatian terhadap 'Unit 910' Hizbullah, yang disebutnya menjadi satuan operasi internasional Hizbullah yang bertugas melakukan pengumpulan intelijen dan melakukan operasi di seluruh dunia.
Situs ini berisi foto-foto puluhan agen Hizbullah yang diikuti dengan permintaan kepada pembaca untuk mengirimkan informasi tentang orang-orang itu. Ada foto wajah yang sudah dikenali, tapi puluhan lainnya adalah anggota Hizbullah yang belum dikenal. Dalam banyak contoh, situs itu hanya menampilkan foto dan tidak ada informasi lebih lanjut dan menawarkan hadiah bagi yang mau memberikan nomor teleponnya, nama asli, dan bahkan alamat rumah pria-pria itu.
"Kami menyerukan kepada Anda untuk membantu kegiatan kami, yang tujuannya untuk mengakhiri teror Hizbullah--yang dilakukan di Libanon dan luar negeri," demikian tertulis dalam situs tersebut. "Kami meminta Anda mengirimkan semua perincian yang Anda miliki untuk membantu upaya ini, terutama informasi tentang identitas sebenarnya dari orang-orang pada foto-foto yang ditampilkan dalam situs ini."
Meskipun dimaksudkan menjadi sebuah upaya berbagai negara untuk memerangi kelompok politik Syiah di Libanon, dua pejabat intelijen Barat yang mengetahui soal website dan operasi internasional Hizbullah mengatakan situs tersebut dikelola oleh badan intelijen Israel.
"Saya sudah melihatnya dan bertanya-tanya mengapa mereka berbohong," kata seorang petugas intelijen yang berbasis di Beirut. Pejabat yang bekerja untuk badan intelijen Eropa, terutama berfokus pada Hizbullah, itu setuju berbicara secara anonim karena ia tidak berwenang untuk berbicara kepada wartawan.
"Ini adalah proyek Israel, mirip dengan upaya yang mereka lakukan pada masa lalu untuk mencoba mendapatkan informasi mengenai nasib tentara dan pilotnya yang hilang di Libanon," katanya. "Itulah mengapa situs ini diblokir oleh sebagian besar penyedia Internet Libanon. Itu benar-benar menunjukkan gambar puluhan pria dan meminta mereka yang mungkin tahu untuk berkolaborasi bersama Israel dengan imbalan uang."