TEMPO.CO, Bern – Hujan batu di negeri sendiri lebih baik daripada hujan emas di negeri orang. Namun, akan lebih baik lagi jika hujan uang emas di negeri sendiri, bukan? Inilah yang terjadi di Bern, Swiss. Pada hari Jumat kemarin, warga menikmati hujan uang koin melanda negeri ini.
Dikutip dari laman Daily Mail, Jumat, 4 Oktober 2013, Swiss tengah memulai kebijakan barunya untuk memberikan dana bulanan secara cuma-cuma kepada seluruh warganya. Acara yang berlangsung di depan Istana Federal Swiss sontak saja langsung dibanjiri warga.
Uang koin pecahan 5 sen disebarkan laksana hujan hingga warga bisa memungutinya. Memang, uang ini tidaklah besar. Namun, jika jumlahnya banyak, tentu lumayan juga. Pemerintah Swiss, lewat sebuah komite yang menamakan dirinya Grundeinkommen, telah menyiapkan 8 juta keping koin dengan berat 15 ton yang jumlahnya mencapai 2500 franc Swiss. Ini setara dengan Rp 39 juta.
Swiss, yang berada di kawasan Eropa, memang menyandang gelar sebagai salah satu negara terkaya selama bertahun-tahun. Namun, krisis ekonomi yang melanda Eropa rupanya turut memengaruhi negara ini. Gejolak keuangan dan banyaknya pengangguran menjadi masalah di Swiss dan negara Eropa lainnya.
Oleh sebab itu, aktivis di Swiss telah memutuskan untuk mengambil sikap dan memberikan pemasukan tambahan untuk setiap warga negara secara bulanan. Tidak hanya memberi manfaat finansial tentunya, acara ini bisa menjadi hiburan tersendiri bagi warga Swiss.
DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA
Topik Terhangat
Ketua MK Ditangkap |Amerika Shutdown| Pembunuhan Holly Angela| Edsus Lekra |Info Haji
Berita Terpopuler
KPK Tangkap Akil Mochtar dan Politikus Golkar
KPK Tangkap Ketua MK Akil Mochtar?
Suami Holly Angela Auditor Utama BPK
Ini Obamacare yang Buat Pemerintah AS Shutdown
Begini Sengketa Pemilu Gunung Mas
Ketua MK Ditangkap, KPK Sita Rp 3 Miliar
Berita terkait
Mahkamah Agung Swiss Batalkan Vonis Dokter yang Bantu Perempuan Sehat Bunuh Diri
10 Desember 2021
Mahkamah Agung Swiss membatalkan vonis terhadap seorang dokter Jenewa, yang membantu seorang perempuan sehat berusia 86 tahun melakukan bunuh diri.
Baca SelengkapnyaDubes Swiss Yakin Perdagangan Bebas dengan RI Menguntungkan
5 Februari 2020
Dalam sosialisasi IE-CEPA, Duta Besar Swiss untuk RI Kurt Kunz mengatakan Indonesia memiliki sektor andalan perdagangan yang dibutuhkan Swiss.
Baca SelengkapnyaHindari Pajak, Miliarder Swiss Didenda Rp 52,1 Miliar
24 Oktober 2016
Bea cukai Swiss menjatuhkan denda sebesar US$ 4 juta atau Rp 52,1 miliar kepada miliarder Swiss, Urs Schwarzenbach, setelah ia menghindari pajak.
Baca SelengkapnyaSerangan di Kereta Swiss, Enam Orang Terluka
14 Agustus 2016
Seorang pria menyerang penumpang kereta api di Swiss. Enam orang terluka.
Baca SelengkapnyaPemerintah Swiss Resmi Larang Burkak Dikenakan di Tempat Umum
7 Juli 2016
Larangan mengenakan burkak dan niqab, pakaian wanita yang hanya memperlihatkan mata, kini berlaku di Swiss mulai 1 Juli 2016.
Baca SelengkapnyaTerowongan Kereta Terpanjang di Dunia, Gotthard, Beroperasi
1 Juni 2016
Swiss meresmikan pengoperasian terowongan rel kereta, Gotthard, yang diklaim sebagai terowongan rel kereta terpanjang dan terdalam di dunia.
Baca SelengkapnyaBank Swiss Terlibat Skandal Dana 1MBD, Najib Razak Terancam?
25 Mei 2016
Kejaksaan Agung Swiss menemukan keterlibatan bank BSI SA dalam skandal dana investasi Malaysia 1MBD. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak terancam?
Baca SelengkapnyaPendiri IKEA Akui Semua Pakaiannya Dibeli di Pasar Loak
11 Maret 2016
Pendiri IKEA yang pernah tercatat sebagai orang keempat terkaya di dunia itu terkenal karena sifatnya yang pelit.
Baca SelengkapnyaBuntut Teror Paris, Swiss Larang Wanita Pakai Cadar
25 November 2015
Wanita yang memakai cadar di negara bagian Swiss bisa didenda hingga Rp 135 juta.
Baca SelengkapnyaKeren, Arsitek Ini Bangun Hutan Cemara di Gedung Pencakar Langit
13 November 2015
Gedung pencakar langit dengan hutan cemara itu akan menjadi yang pertama di dunia.
Baca Selengkapnya