Pasukan Militer Kenya mengepung pusat perbelanjaan di Nairobi, Kenya, (23/9). Mall ini digunakan oleh militan Somalia untuk menyandera ratusan warga dan telah menewaskan sekitar 68 orang. (AP Photo/Jerome Delay)
“Dia tidak bersalah. Dia manusia yang sangat baik,” ujar Raj Khan, seorang anggota dewan lokal yang tinggal tak jauh dari kediaman Samanta di Buckinghamshire, kepada CNN. Ia menambahkan, “Samantha akan mengorbankan apa pun untuk kepentingan orang lain.”
Samantha juga pernah tinggal di Banbridge, Irlandia Utara, bersama neneknya Elizabeth Allen, yang sudah sakit-sakitan. Joan Baird, tetangga Allen, menuturkan, “Berita mengenai Samantha sangat menyedihkan bagi keluarga. Keluarga sangat terpukul. Banyak yang menduga Samantha terlibat dalam serangan di Kenya.”
Baik Raj maupun Joan memperingatkan siapa pun untuk tidak berspekulasi terlalu jauh. Mereka tidak ingin Samantha dihakimi seperti itu, padahal belum ada bukti yang mendasarinya.
“Berita-berita itu terlalu prematur karena belum dibuktikan,” tutur Raj. “Sebelum ada bukti kuat, sebaiknya kita jangan langsung melompat ke simpulan,” katanya lagi.
Menteri Luar Negeri Kenya Amina Mohamed mengatakan, memang benar bahwa ada seorang wanita Inggris yang terlibat penyerangan. Namun, ia belum menyebutkan nama tersangka. Beberapa saksi mata juga menuturkan ada seorang wanita di antara para penyerang.