TEMPO.CO, Islamabad - Sedikitnya 200 orang tewas dan 300 lainnya cedera setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menghantam kawasan sebelah barat Pakistan, Selasa petang, 24 September, waktu setempat (11.20 GMT).
Pemerintahan provinsi menyatakan kondisi darurat di Distrik Awaran, Provinsi Balochistan, daerah yang paling buruk dihantam gempa berkedalaman 15 kilometer.
Brigadir Jenderal Syed Wajid Raza, Kepala Staf ERRA, mengatakan kepada Al Jazeera, banyak orang masih terperangkap di bawah reruntuhan gedung yang ambruk. Militer Pakistan menerangkan, mereka telah mengirimkan pasukan penyelamat ke kawasan yang terkena gempa guna membantu penyelamatan korban.
Abdul Qadoos, wakil juru bicara Dewan Provinsi Balochistan, mengatakan kepada Reuters, setidaknya 30 persen rumah di distrik miskin Awaran rata dengan tanah.
Mengutip penjelasan Kepala Biro Balochistan untuk Dawn News, Al Jazeera menulis bahwa jumlah kobran akibat bencana ini terus meningkat bersamaan dengan upaya penyelamatan yang terhambat oleh kerusakan jalan raya.
"Jumlah korban tewas mencapai 217 orang, lebih dari 300 orang cedera dilarikan ke rumah sakit di Balochistan," ujar Qadoos.
