Al Quran di Rusia Dihancurkan, Ulama Protes

Reporter

Senin, 23 September 2013 20:23 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) berfoto bersama ulama Rusia Mufti Ildus Faizov (duduk). REUTERS/Alexei Nikolskyi/Ria Novosti/Pool

TEMPO.CO, Moskow - Ulama Rusia memprotes perintah sebuah pengadilan provinsi atas pelarangan penerjemahan Quran karena dianggap bisa menjadi bahan kelompok ektrimis dan harus dihancurkan.

Ravil Gainutdin, Pimpinan Dewan Mufti Rusia, mengatakan dalam sebuah surat terbuka yang disampaikan kepada Presiden Vladimir Putin, Senin, 23 September 2013, pelarangan tersebut dianggap sebagai upaya "buta huruf dan provokatif."

Quran memang sudah ada dalam terjemahan bahasa Rusia, tetapi pengadilan provinsi, pekan lalu, memerintahkan Quran terjemahan Elmir Kuliyev yang diterbitkan di Arab Saudi pada 2002 dilarang beredar oleh pengadilan federal karena dianggap menjadi materi kelompok ekstrimis.

"Umat muslim Rusia terkejut dengan keputusan hukum yang dikeluarkan oleh pengadilan di Pelabuhan Novorossiisk, Laut Hitam," ujar Gainutdin. Dia menambahkan, kami meminta agar keputusan tersebut dicabut. "Perintah menghancurkan kitab suci umat Islam itu sangat keterlaluan."

Rusia merupakan rumah bagi lebih dari 20 juta umat muslim. Islam di negeri ini merupakan terbesar kedua setelah agama Kristen Ortodoks. Kendati demikian, sentimen anti-muslim kerap muncul pada akhir-akhir ini yang dipicu oleh mengalirnya pekerja migran dari Asia Tengah. Selain mencari kerja, mereka juga membawa tradisi baru ke Rusia dan dianggap tamu asing bagi warga lokal.

Pada September 2013 ini, otoritas Moskow membatalkan proyek pembangunan sebuah pusat kebudayaan Islam dan masjid di pinggiran ibu kota setelah diprotes oleh 2.000 orang.

Jumlah komunitas muslim di Moskow diperkirakan mencapai dua juta orang, sementara masjid yang ada tidak cukup untuk menampung seluruh umat Islam di sana. Akibatnya, selama festival muslim di sana, mereka terpaksa salat di jalanan ibu kota. Hal ini menimbulkan masalah lalu lintas dan kekesalan warga setempat.

Kendati demikian, Wali Kota Moskow Sergey Sobyan menunjukkan keraguannya atas penambahan masjid di kota yang dia pimpin dengan alasan banyak umat Islam bukan merupakan warga Moskow.

Pada awal Oktober 2012 lalu, sejumlah pelajar perempuan muslim di sebuah desa di kawasan Stavropol, rusia, dilarang mengenakan jilbab saat berada di dalam kelas. Pelarangan itu diprotes oleh orang tua siswa melalui kantor kejaksaan distrik lantaran dianggap sekolah telah melanggar konstitusional mereka terhadap pendidikan dan kebebasan beragama.

Protes orang tua siswa langsung direspon oleh Presiden Vladimir Putin dengan mengatakan perasaan keagamaan harus mendapatkan perhatian, "Tetapi Rusia adalah sebuah negara sekuler."

AL ARABIYA | RT.COM | CHOIRUL



Terpopuler
BlackBerry Tarik Aplikasi BBM di Android
Teriakan Jebret Iringi Kemenangan Timnas U-19
Ini 7 Korban Kecelakaan Maut Senayan
Labora Sitorus: Saya Mau 'Dibunuh' Atasan
Indonesia Juara, Penonton di Stadion Menangis

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya