Seorang anggota kepolisian memegang pistol untuk melindungi para pengunjung pusat perbelanjaan yang berlarian keluar ketika terjadi penembakan di pusat perbelanjaan Westgate di Nairobi, Kenya, Sabtu (21/9). Tentara Kenya bergabung dalam operasi untuk menggempur para pelaku penembakan yang menewaskan setidaknya 39 orang di pusat perbelanjaan di Nairobi. REUTERS/Noor Khamis
"Alhamdullilah, sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban. Semua aman," kata Kemal Perbangsa, Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nairobi, Kenya, menjawab pertanyaan Tempo, pada Senin, 23 September 2013.
Belasan anggota Al-Shabab melemparkan granat dan menembaki orang-orang di dalam mal secara acak dengan senjata AK-47. Westgate Mall merupakan pusat perbelanjaan elit yang kebanyakan pengunjungnya adalah ekspatriat. Sampai hari ini diberitakan 68 tewas dan 175 luka-luka, para korban termasuk anak-anak.
Berdasarkan data KBRI Nairobi, jumlah WNI di Kenya sekitar 200-an orang. Mereka tinggal tersebar di seluruh penjuru Kenya. "Namun yang tinggal di Nairobi juga cukup banyak," kata Kemal.
Mereka umumnya adalah para rohaniawati atau suster yang sedang melakukan pelayanan kemasyarakatan, juga profesional dan sebagian lagi pegawai badan-badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Selain itu, ada juga beberapa wanita yang menjadi istri warga negara asing yang tinggal di Kenya.