TEMPO.CO, Damaskus - Presiden Suriah Bashar al-Assad memperingatkan Amerika Serikat jika berperang melawan negaranya. Assad juga menolak penggunaan senjata kimia sebagaimana tuduhan pemerintahan Barack Obama untuk melakukan aksi militer.
Pernyataan tersebut disampaikan Assad dalam suatu wawancara dengan televisi Amerika Serikat, CBS, Ahad, 8 September 2013. "Serangan oleh pasukan internasional dapat menimbulkan pembalasan oleh sekutu Suriah," ucapnya.
CBS melaporkan Presiden Suriah ini membantah bahwa dirinya berada di belakang serangan senjata kimia terhadap rakyat Suriah. Ia juga mengatakan tidak ada bukti ada serangan semacam itu.
"Tidak ada bukti saya menggunakan senjata kimia terhadap rakyat saya sendiri," tulis CBS mengutip perkataan Assad dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh Charlie Rose di Damaskus, Ahad, 8 September 2013.
Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry menolak bantahan Presiden Suriah yang menyebutkan bahwa tidak ada bukti dia menggunakan senjata kimia guna menghabisi rakyatnya sendiri. "Bukti telah berbicara untuk dirinya sendiri," kata Kerry, Ahad, 8 September 2013.
Pada sebuah kesempatan bertemu dengan para pemimpin negara Arab, Ahad, 8 September 2013, Kerry mengatakan bahwa AS bersama negara-negara Barat dan kawasan di Timur Tengah menuduh rezim Assad menggunakan senjata kimia dalam serangan di pinggiran Damaskus, 21 Agustus 2013. Serangan itu menyebabkan ratusan (1.400) orang meninggal dunia.
Berbicara di depan layar CBS, Ahad pagi waktu setempat, 8 September 2013, dalam acara Face the Nation, Rose menyimpulkan jawaban Assad yang disampaikan pertama kali pada sesi wawancara dengan jaringan televisi Amerika sejak dua tahun silam. Rose mengatakan bahwa Presiden Suriah tidak membenarkan dan menolak (tuduhan) rezimnya menggunakan senjata kimia.
