TEMPO.CO, Washington - Senat Amerika Serikat Urusan Luar Negeri setuju memberikan otoritas kepada Pemerintahan Presiden Barack Obama untuk berperang melawan Suriah. Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dituding telah menggunakan senjata kimia yang menghabisi nyawa 1.400 warga sipil di pinggiran Damaskus, Rabu, 21 Agustus 2013.
Dalam sidang Komite yang digelar pada Rabu, 4 September 2013, hasil pengambilan suara menyebutkan 10 suara setuju melawan 7 yang menolak.
Koresponden Al Jazeera, Kimberly Halket, melaporkan dari Washington D.C., persetujuan ini memperkuat keinginan Presiden Obama yang berusaha sekuat tenaga mendapatkan sokongan Kongres guna mengerahkan pasukannya.
Halkett menambahkan, pemungutan suara ini sempat tertunda selama dua jam. "Hal itu menunjukkan terjadinya perbedaan pendapat yang kuat di Senat," kata Halkett.
Kehadiran seluruh senator membuktikan adanya problematika, Halkett menjelaskan, termasuk hadirnya tokoh utama Partai Repulik John McCain.
Sebelumnya McCain mengatakan bahwa dia menginginkan adanya serangan dengan peluru kendali dan tindakan terbatas lainnya, serta serangan lebih kuat demi mempercepat kejatuhan Assad.
Berbeda dengan Partai Demokrat yang dalam sidang tersebut dipimpin oleh Ketua Komite Bob Menendez, yang juga orang yang menyiapkan draft resolusi. Dalam draft tersebut dinyatakan bahwa Demokrat mengizinkan Obama mengerahkan pasukan militer guna melawan Suriah secara terbatas, tidak lebih dari 90 hari, serta tak melibatkan pasukan AS berperang di lapangan.