Rusia Peringatkan Barat Soal Rencana Gempur Suriah  

Reporter

Rabu, 4 September 2013 15:34 WIB

Sejumlah massa partai kiri mengangkat bendera Suriah di dekat kobaran api yang membakar bendera Ameriak dan Israel pada demonstrasi menolak tindakan militer pihak luar terhadap negara Suriah di depan Kedubes Amerika di Amman, Yordania (31/8). REUTERS/Muhammad Hamed

TEMPO.CO, Moskow - Pemimpin Rusia, Vladimir Putin, memperingatkan negara-negara Barat soal aksi militer ke Suriah. Pernyataan Putin itu disampaikan pada Rabu, 4 September 2013, di tengah spekulasi bahwa Rusia akan memberikan bantuan ke Suriah guna menghadapi gempuran Amerika Serikat.

Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press dan televisi Rusia, Channel 1, Putin mengatakan Moskow telah menyediakan beberapa perlengkapan perang sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah, namun (untuk sementara) dibekukan.

Putin mengatakan, Rusia tidak akan mendukung resolusi PBB mengenai serangan militer ke Suriah seperti yang diserukan Presiden Amerika Serikat Barack Obama jika Damaskus terbukti menggunakan gas racun untuk rakyatnya.

Putin menerangkan, tuduhan terhadap pemerintahan Presiden Bashar al-Assad--sekutu terdekat Rusia--bahwa mereka telah menggunakan senjata kimia sebagai sesuatu yang menggelikan.

"Dari sudut pandang kami, tampaknya tidak masuk akal Angkatan Bersenjata, Angkatan Bersenjata Reguler yang sekarang berada di beberapa wilayah mengepung pemberontak, disebut-sebut menggunakan senjata kimia. Hal itu sebagai dalih untuk menerapkan sanksi terhadap mereka, termasuk penggunaan kekuatan," kata Putin.

Pemerintahan Obama mengatakan, 1.429 orang tewas akibat serangan di pinggiran Damaskus pada Rabu, 21 Agustus 2013.

Hingga saat ini, tim inspeksi PBB masih menunggu hasil uji tanah akibat serangan senjata kimia di dekat Damaskus di laboratorium. "Jika ada data penggunaan senjata kimia dan secara khusus digunakan oleh Angkatan Bersenjata Reguler, bukti tersebut harus diserahkan ke Dewan Keamanan PBB," kata Putin.

Putin membandingkan dengan bukti yang dimiliki Washington mengenai senjata pemusnah massal yang dianggap sebagai data salah, namun tetap digunakan oleh pemerintahan Bush sebagai alasan pembenaran menyerang Irak pada 2003.

"Seluruh argumen itu ternyata tak bisa dipertahankan, tetapi mereka tetap menggunakannya untuk melancarkan serangan militer yang di Amerika Serikat sendiri dianggap sebagai suatu kesalahan. Apakah kita melupakan itu?" ucap Putin.

Putin mengatakan, dia menyesalkan sikap Presiden Barack Obama yang membatalkan sebuah pertemuan penting di Moskow, yang seharusnya terjadi sebelum pertemuan puncak.

"Presiden Obama belum dipilih oleh rakyat Amerika untuk menyenangkan Rusia. Sebaliknya, hambamu ini dipilih oleh rakyat Rusia guna menyenangkan semua orang," ucapnya.

AL ARABIYA | AL JAZEERA | CHOIRUL

Topik terhangat:
Delay Lion Air Jalan Soeharto Siapa Sengman Polwan Jelita Lurah Lenteng Agung

Terpopuler:
Jaksa Selidiki Korupsi di Acara Anang-Ashanty
Tujuh Mitos dan Fakta Masturbasi
Haji Lulung: Ahok Jangan Celetak-celetuk Slengean
Bos Lion Air: Kami Kecolongan di Bali
Dipasangkan dengan Jokowi? Ini Komentar JK

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya