Putin Ingatkan Risiko Serangan Barat atas Suriah  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Rabu, 4 September 2013 13:02 WIB

Vladimir Putin. (AP Photo/RIA Novosti, Alexei Nikolsky, Presidential Press Service)

TEMPO.CO, Moskow - Presiden Vladimir Putin memperingatkan Barat terhadap pengambilan tindakan militer sepihak atas Suriah. Namun, ia juga menyatakan bahwa Rusia akan mendukung resolusi PBB tentang serangan militer jika Damaskus terbukti menggunakan gas beracun pada rakyatnya sendiri.

Dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press dan Channel 1, stasiun televisi milik pemerintah Rusia, Putin mengatakan, Moskow telah memberikan beberapa komponen sistem pertahanan udara rudal S-300 ke Suriah, tapi telah membekukan pengiriman lebih lanjut. Dia menyarankan bahwa Rusia dapat menjual sistem rudalnya ke tempat lain jika negara-negara Barat menyerang Suriah tanpa dukungan Dewan Keamanan PBB.

Wawancara Selasa malam di kediaman Putin di luar ibu kota Rusia adalah satu-satunya yang diberikan orang nomor satu Rusia itu sebelum KTT G-20 di Saint Petersburg, yang dijadwalkan dibuka Kamis. KTT seharusnya berkonsentrasi pada ekonomi global, tapi sekarang sepertinya akan didominasi oleh krisis internasional atas tuduhan bahwa Pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia dalam perang saudara di negara itu.

Putin mengatakan, ia menyesalkan keputusan Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk membatalkan pertemuan di Moskow sebelum pertemuan puncak KTT itu. Namun dia menyatakan berharap keduanya akan berdiskusi serius tentang Suriah dan isu-isu lainnya saat bertemu di Saint Petersburg.

"Kita bekerja, kita berdebat tentang beberapa masalah. Kita adalah manusia juga. Terkadang salah satu dari kita akan jengkel. Tapi saya ingin mengulangi sekali lagi bahwa kepentingan global bersamalah yang membentuk dasar yang baik mencari solusi bersama untuk masalah kita," kata Putin.

Pemerintahan Obama mengatakan, 1.429 orang tewas dalam serangan senjata kimia 21 Agustus di pinggiran Kota Damaskus. Sebuah tim inspeksi PBB sedang menunggu hasil laboratorium sebelum menyelesaikan laporan.

"Jika ada data yang menyebut senjata kimia telah digunakan dan bukti juga menyebut penggunanya adalah tentara, bukti harus disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB," kata Putin.

Ia menyatakan, data sahih sangat penting. "Bukan data yang didasarkan pada beberapa rumor dan informasi yang diperoleh oleh layanan khusus dengan cara menguping, beberapa percakapan, dan hal-hal seperti itu," katanya.

Dia mencatat, bahkan di Amerika Serikat ada ahli yang percaya bahwa bukti yang diajukan oleh pemerintah tidak terlihat meyakinkan. "Mereka tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa oposisi melakukan aksi provokatif yang direncanakan untuk memberi dalih bagi mereka guna melakukan intervensi militer," katanya.

Dia mencontohkan bukti yang diajukan oleh Washington untuk data palsu yang digunakan oleh pemerintahan Bush tentang senjata pemusnah massal untuk membenarkan invasi Irak 2003. "Semua argumen ini ternyata tidak bisa dipertahankan, tapi tetap digunakan untuk meluncurkan aksi militer, yang banyak disebut sebagai sebuah kesalahan. Apakah kita lupa tentang itu?" tanya Putin.

AP | TRIP B

Berita Terpopuler Lainnya
'Walkout PPP Vs Ahok, Jika Tak Jelas, Memalukan'
Hidayat Nur Wahid Bantah Kenal Sengman
Kisah Penumpang Lion Air Tidur di Landasan
Nokia 'Diselamatkan', Bagaimana Nasib Blackberry?






Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya