Dewan Panasihat Mesir Imbau Al-Ikhwan Dibubarkan

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 3 September 2013 08:27 WIB

Para pendukung Ikhwanul Muslimin di Lapangan Tahrir, Kairo, Mesir (21/6). REUTERS/Suhaib Salem

TEMPO.CO, Kairo - Komisi Otoritas Negara Mesir menyerukan pembubaran gerakan Al-Ikhwan Al-Muslimun. Badan ini juga merekomendasikan penutupan markas gerakan Islam itu di Kairo.

Rekomendasi tak mengikat ini didasarkan pada undang-undang tahun 2002 yang melarang organisasi dan kelompok membentuk milisi bersenjata, harian Al Ahram melaporkan. Organisasi ini pernah diberangus di era 1950-an.

Al-Ikhwan, kelompok politik yang paling terorganisir di negara itu, telah dituduh melakukan kekerasan untuk menghalangi langkah yang didukung militer setelah penggulingan mantan Presiden Mohammad Mursi pada 3 Juli. Sebagian besar pemimpinnya telah ditahan oleh otoritas baru di Kairo.

Perdana menteri sementara, Hazem el-Beblawi, pekan lalu mengatakan Al-Ikhwan tidak harus dilarang atau dikecualikan dari proses politik. Pernyataan Beblawi itu dipandang sebagai tanda keinginan pemerintah untuk mencapai penyelesaian politik dengan kelompok itu.

"Pembubaran partai atau kelompok bukanlah solusi dan tidak tepat membuat keputusan dalam situasi bergejolak," kantor berita negara MENA memberitakan, mengutip pernyataan Beblawi. "Lebih baik bagi kita memantau partai dan kelompok dalam rangka aksi politik tanpa melarutkan mereka atau mereka bertindak secara rahasia."

Didirikan pada tahun 1928, Al-Ikhwan dibubarkan oleh penguasa militer Mesir pada 1954. Meski masih dilarang selama pemerintahan 30 tahun Husni Mubarak, kelompok ini tetap hidup melalui lembaga amal dan anggotanya duduk di parlemen parlemen secara independen.

Kelompok ini kemudian memiliki sayap politik yang terdaftar secara hukum, Partai Kebebasan dan Keadilan, dibentuk pada 2011 setelah pemberontakan yang melengserkan Mubarak dari kekuasaan. Al-Ikhwan memenangkan pemilu, yang mengantarkan Mursi sebagai presiden.

Lebih dari 1.000 orang, termasuk sekitar 100 polisi dan tentara, tewas dalam kekerasan terburuk dalam sejarah modern Mesir. Sebagian besar meninggal ketika pasukan keamanan membubarkan dua kamp protes pro-Mursi pada 14 Agustus. Media pemerintah telah menggambarkan tindakan keras sebagai perang melawan "terorisme".

REUTERS | TRIP B


Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya