TEMPO.CO, Beirut - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan bahwa negaranya mampu menghadapi setiap serangan eksternal. Ia menyatakan hal ini sehari setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyerukan aksi militer terhadap rezimnya. Ia juga menegaskan tak akan gentar oleh ancaman.
"Ancaman Amerika untuk melancarkan serangan terhadap Suriah tidak akan membuat Suriah keluar dari prinsip-prinsipnya dalam memerangi terorisme yang didukung oleh beberapa negara-negara regional dan Barat, pertama dan terutama Amerika Serikat," katanya.
Ia konsisten untuk menyebut pemberontak yang berjuang untuk menggulingkannya dengan sebutan "teroris".
Komentar itu muncul setelah John Kerry, Menteri Luar nNegeri AS, mengatakan pemerintahnya telah memperoleh bukti bahwa gas sarin digunakan dalam serangan di Suriah bulan lalu. Serangan itu menewaskan 1.400 orang, menurut sumber AS.
"Sampel rambut dan darah yang diberikan kepada AS dari responden pertama pada serangan bulan lalu di Damaskus telah diuji positif mengandung sarin," kata Kerry, seperti dituturkan CNN.
Rezim Assad dikenal memiliki stok sarin, gas saraf yang mematikan. Namun mereka berkeras pemberontaklah yang telah menggunakan zat dalam serangan itu.
Kemarin, Obama mundur dari ancamannya untuk melancarkan serangan sepihak, dengan menyatakan akan berkonsultasi dengan Kongres AS sebelum bertindak. Kongres baru akan kembali bersidang setelah reses musim panas pada 9 September.
CNN | TRIP B
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya