TEMPO.CO, Beirut - Keputusan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, untuk meminta persetujuan Kongres dahulu sebelum melakukan serangan militer ke Suriah menuai kekecewaan pihak oposisi negeri Timur Tengah itu. Pemimpin opisisi mempertanyakan keseriusan Obama, yang sebelumnya bereaksi keras dalam menanggapi laporan serangan senjata kimia di Suriah.
Selain menyatakan akan meminta pertimbangan Kongres, Obama juga mengatakan bahwa serangan apapun tidak akan melibatkan pasukan AS di bumi Suriah.
Oposisi Suriah menyatakan AS harus bertindak cepat dan meminta Kongres untuk menyetujui serangan militer. Mereka mengatakan intervensi apapun harus disertai dengan pasokan senjata untuk para pemberontak.
" Kediktatoran seperti Iran dan Korea Utara sedang mengawasi dengan cermat untuk melihat bagaimana dunia merespon penggunaan senjata kimia oleh rezim Assad terhadap rakyat Suriah, " kata koalisi oposisi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Istanbul.
Seorang tokoh oposisi Koalisi Nasional Suriah, Samir Nachar, menyebut Obama sebagai " presiden yang lemah yang tidak bisa membuat keputusan yang tepat ketika menghadapi kondisi krisis yang mendesak."
Ia menyatakan, pihaknya mengharapkan aksi yang lebih cepat. "Serangan harusnya lebih cepat dilakukan," katanya.
Dalam melakukan aksi militernya, Obama menumpukan pada tiga dukungan, yaitu rakyatnya, Kongres, dan mitra luar negeri. Beberapa mitranya, seperti Inggris dan Kanada, telah dengan tegas menolak untuk terlibat dalam serangan itu.
Di dunia Arab, suara juga tak bulat. Universitas Al - Azhar di Kairo, dianggap sebagai otoritas tertinggi Islam Sunni, mengatakan pada Minggu bahwa pihaknya menentang serangan AS ke Suriah. Lembaga ini menyebut serangan merupakan bentuk intervensi "semacam agresi terhadap bangsa Arab dan Islam" yang akan membahayakan perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut.
Tapi lembaga ini mengatakan mendukung hak rakyat Suriah untuk memutuskan nasib mereka dengan segala kebebasan dan transparansi", selain mengutuk penggunaan senjata kimia.
CNN | TRIP B
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya