Seorang membuat poster di sebelah tiruan mayat korban senjata kimia Suriah di depan markas PBB di New York (21/8). Ratusan pendemo berkumpul untuk mengecam penggunaan senjata kimia dalam konflik Suriah. REUTERS/Adrees Latif
TEMPO.CO, Berlin - Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle, Jumat, 30 Agustus 2013, menyatakan bahwa negaranya tidak ingin terlibat dalam aksi militer melawan Suriah. Pernyataan Westerwelle itu secara tegas disampaikan kepada koran Neue Osnabruecker Zeitung, Jumat, 30 Agustus 2013, guna menjawab teka-teki apakah Jerman terlibat dalam peperangan di Suriah.
"Soal aksi militer, kami tidak diminta dan tidak pula sedang mempertimbangkan serangan militer ke Suriah," tulis Agence Rance-Presse mengutip perkataan Westerwelle.
Dalam keterangannya kepada wartawan di Berlin, Jumat, 30 Agustus 2013, juru bicara Steffen Seibert, mengatakan bahwa Pemerintahan Jerman tidak memiliki rencana bergabung (dengan kekuatan internasional) menyerang Suriah.
"Kami sama sekali tidak memiliki pertimbangan keikutseertaan militer Jerman dan masih belum melakukannya," ucap Seibert.
Komentar Seibert itu dikeluarkan menyusul sebuah wawancara Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle dengan koran Neue Osnabruecker Zeitung yang menyatakan bahwa Jerman tidak diminta berkontribusi dalam aksi militer melawan rezim Presiden Bashar al-Assad menyusul tudingan penggunaan senjata kimia guna menumpas ratusan warga sipil pada pekan lalu, Rabu, 21 Agustus 2013.