TEMPO.CO, Damaskus - Presiden Suriah Bashar al-Assad, mengatakan negaranya akan mempertahankan diri dari serangan militer asing. Demikian tulis media pemerintah, Kamis, 29 Agustus 2013.
"Suriah akan mempertahankan diri menghadapi berbagai serangan dan ancaman," ucap pemimpin Suriah yang diperangi kepada utusan Pemerintahan Yaman, Kamis, 29 Agustus 2013.
Perkataan Assad itu disampaikan sebagai tanggapan atas meningkatnya tekanan terhadap dirinya, persisnya datang dari Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Mereka akan melakukan serangan militer terkait dengan tuduhan penggunaan senjata kimia untuk melibas rakyat sipil pada Rabu, 21 Agutus 2013.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama, mengatakan, AS menyimpulkan bahwa Pemerintahan Suriah telah melewati batas oleh sebab itu, jelas Obama, perlu dilakukan serangan militer terbatas.
Obama berpedoman pada dugaan serangan senjata kimia di pingggiran Damaskus, Ghouta,pekan lalu, Rabu 21 Agustus 2013. Menurut lembaga bantuan kemanusiaan, akibat serangan senjata kimia itu, sedikitnya 355 orang tewaas dan 3.000 orang lainnya luka-luka.