Assad: Serangan Senjata Kimia itu Omong Kosong  

Reporter

Senin, 26 Agustus 2013 15:20 WIB

Seorang pria menggendong jenazah seorang anak di antara korban-korban tewas dari serangan gas beracun di Ghouta, Damaskus, Suriah, Rabu (21/8). Menurut aktivis Suriah, setidaknya 213 warga, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan gas beracun yang dilancarkan tentara Presiden Suriah Bashar al-Assad. REUTERS/Bassam Khabieh

TEMPO.CO, Damaskus - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan tuduhan Barat terhadap pemerintahannya yang menggunakan senjata kimia adalah omong kosong. Assad juga memperingatkan Amerika Serikat bahwa negeri itu bakal menghadapi kegagalan jika menyerang Suriah. Demikian kabar yang dilansir koran Rusia, Izvesti, Senin, 26 Agustus 2013.

"Tuduhan rezim Suriah menggunakan senjata kimia oleh para politikus Barat dan sejumlah negara lainnya adalah sebuah penghinaan. Semua itu omong-kosong," kata Assad.

Dia menambahkan, "Amerika Serikat bakal menghadapi kegagalan jika menyerang Suriah, seperti pada perang-perang sebelumnya, dimulai dengan Perang Vietnam hingga pada peperangan berikutnya."

Komentar Rusia--mirip yang dilakukan oleh Iran--bersuara kencang pada Senin, 26 Agustus 2013, atas kemungkinan Washington menggunakan kekuatan militernya terhadap pasukan pemerintah Suriah.

"Pengumuman resmi Washington atas kesiapan militernya guna ikut campur dalam konflik Suriah mendapatkan perhatian mendalam dari Moskow," tulis kantor berita Reuters mengutip keterangan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.

Lavroc juga memperingatkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mengenai konsekuensi berbahaya atas serangan militer terhadap rezim Suriah.

"Sergei Lavrov menaruh perhatian kuat atas berbagai konsekuensi bila terjadi serangan militer di Timur Tengah dan Afrika Utara," demikian bunyi pernyataan kantor Kementerian Luar Negeri Rusia.

Oposisi Suriah mengatakan, lebih dari 1.300 orang tewas ketika pasukan rezim melesakkan senjata kimia melawan pemberontak di kota sebelah timur dan barat daya Damaskus pada Rabu, 21 Agustus 2013. Sedangkan Doctors Without Borders menyebut angka 355 akibat gempuran senjata kimia. Pemerintah Suriah menuduh serangan itu dilakukan oleh kelompok oposisi.

Assad, sekutu dekat Iran, pada Ahad, 25 Agustus 2013, mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak boleh melewati "garis merah" untuk menyerang Suriah. Perang yang telah berlangsung selama 2,5 tahun di Suriah telah menewaskan lebih dari 100 ribu orang.

AL ARABIYA | CHOIRUL




Topik terhangat:
Konser Metallica
| Suap SKK Migas | Sisca Yofie | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat

Berita terpopuler:

Metallica Hanya Minta 7 Pertanyaan
Undang Metallica, Setiawan Djodi Dimarahi Pak Harto
Metallica Cuci Muka di Hotel Bidakara
Jokowi Datang, Penonton Metallica Heboh
Nonton Metallica, Jokowi Dikawal Provos

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya