Militer Suriah Dituding Gunakan Gas Sarin

Reporter

Editor

Natalia Santi

Rabu, 21 Agustus 2013 19:19 WIB

Kota Homs, Surya, yang hancur akibat perang saudara 12/7). Pasukan Suriah berusaha menguasai Homs, setelah berhasil merebut Kota Qusair dari tangan oposisi. REUTERS/Yazan Homsy

TEMPO.CO, Damaskus - Dua kelompok oposisi menuding tentara pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad menggunakan gas sarin saat menggempur wilayah timur Damaskus, pada Selasa 20 Agustus 2013. Roket yang membawa gas beracun itu menghantam pinggiran Ain Tarma, Zamalka, dan Jobar. Oposisi mengklaim 650 orang pemberontak tewas dalam serangan itu.

Bayan Baker, seorang perawat di fasilitas Medis Darurat Douma, mengatakan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. “Mereka tiba dengan kondisi pupil mereka membesar, kaki dingin, dan busa di mulut mereka. Dokter mengatakan itu gejala khas korban gas saraf,” katanya.

Rekaman video, yang diambil oleh aktivis di Douma, menunjukkan 16 anak-anak dan tiga orang dewasa, salah satunya mengenakan seragam tempur, tergeletak di lantai ruang fasilitas medis Douma. Beberapa petugas medis tampak sedang memeriksa tekanan darah korban.

Khaled Omar dari Dewan Lokal Kelompok Oposisi di Ain Tarma mengatakan dia melihat setidaknya 80 mayat di Rumah Sakit Hajjah di Ain Tarma dan di sebuah klinik darurat di Sekolah Tatbiqiya di distrik Saqba. “Serangan itu terjadi sekitar pukul 03.00. Sebagian besar yang tewas berada di rumah mereka,” kata Omar.

Abu Yassin, seorang pemberontak di pinggiran Damaskus, melalui Skype mengatakan serangan itu dimulai pukul 02.00 ketika roket menghantam tempat tinggalnya. Dia dan rekan-rekannya bergegas mengevakuasi korban terluka. Anak-anak terbaring tak bernyawa di tempat tidur.


Kepala Tim Inspektur Senjata PBB di Suriah, Ake Sellstrom, mengatakan akan menyelidiki lokasi itu. Pria asal Swedia itu mengatakan baru menyaksikannya dari tayangan televisi. Tapi, dia mencurigai penggunaan senjata kimia karena jumlah korban mencapai ratusan.


Pemerintah Suriah membantah laporan tersebut. Sejumlah kalangan internasional seperti Inggris, Prancis dan Turki mendesak hal tersebut segera diselidiki.


REUTERS | NEW YORK TIMES | EKO ARI |NATALIA SANTI

Berita Terpopuler:

5 Teknologi yang Mengancam Manusia

Lima Tokoh Ini Politikus Idola Anak Muda

Mau Dites Keperawanan, Siswi SMA Ketakutan

Ini Kronologi Aksi Gadis Pemotong 'Burung'

Mantan Napi Ungkap Kengerian Penjara Korea Utara

Beragam Penyebab Rupiah Terjun Bebas

Advertising
Advertising

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya