Israel-Palestina Memulai Perundingan Damai

Reporter

Editor

Abdul Manan

Kamis, 15 Agustus 2013 23:12 WIB

Menteri Luar negeri John Kerry (paling kiri) menjadi tuan rumah buka puasa bersama dengan perunding Palestina dan Israel. (Haaretz.com)

TEMPO.CO, Yerussalem - Perunding Israel dan Palestina akhirnya bertemu di Yerusalem, Rabu (14/08/2013) malam, untuk memulai pembicaraan perdamaian pertama setelah mandek empat tahun lalu. Perundingan yang dimediasi Amerika Serikat dan berlangsung di bawah skeptisisme sejumlah pihak ini diharapkan bisa mencapai kesepakatan untuk mengakhiri konflik, dalam waktu sembilan bulan.

Perundingan yang sebelumnya didahului oleh diplomasi ulang-alik Amerika Serikat itu, dilakukan di sebuah lokasi yang dirahasiakan. Tim perunding Israel terdiri dari Menteri Kehakiman Israel Tzipi Livni dan Yitzhak Molcho, penasihat Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu. Tim Palestina adalah Saeb Erekat dan Mohammed Shtayyeh.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, yang gigih mendorong kedua pihak untuk kembali ke meja perundingan, mengatakan, wakil Israel dan Palestina sudah meneleponnya Selasa (13/08/2013) malam dan menyatakan komitmennya untuk melanjutkan proses panjang perdamaian yang hampir mati ini.

Hanya saja, perundingan ini diprediksi tak mudah. "Suasananya tidak positif," kata seorang diplomat Barat, yang mencerminkan konsensus umum dari pandangan di kalangan pengamat. "Ini secara politis sangat sulit."Skeptisisme pengamat utamanya dipicu oleh langkah Israel yang melanjutkan pembangunan pemukiman Yahudi.

Usai pertemuan di Yerussalem, perundingan selanjutnya akan bergeser ke sebuah tempat, entah itu di Yerusalem Barat atau kota Yerikho di Tepi Barat, dalam beberapa hari mendatang.

Meskipun Israel mengamankan pembebasan 26 --dari total 104-- tahanan secara bertahap selama sembilan bulan ke depan, para pemimpin Palestina marah terhadap serangkaian pernyataan Israel sebelumnya yang mengumumkan pembangunan sekitar 2.000 pemukiman baru di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Pemukiman, perbatasan, dan wilayah negara Palestina masa depan adalah prioritas utama bagi negosiator Palestina.

Pejabat senior Palestina Yasser Abed Rabbo memperingatkan bahwa pembicaraan bisa runtuh akibat manuver ini. "Perluasan permukiman bertentangan janji pemerintah AS dan mengancam untuk menyebabkan runtuhnya negosiasi," katanya.

Tzipi Livni mengatakan, Israel ingin menyelesaikan negosiasi ini setelah usaha yang gagal tahun 2008 dan 2010. "Ini akan rumit dan kompleks, tapi saya tidak menyerah."

Pembicaraan damai tahun 2010 berakhir juga karena soal pemukiman Israel. Palestina ingin menggabungkan Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem timur untuk membentuk negara mereka sendiri, namun Israel terus mengizinkan pembangunan pemukiman di wilayah yang dicaplok Israel dalam perang tahun 1967 itu.

Guardian | Deutsche Welle | BBC | Abdul Manan

Berita terkait

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

22 November 2023

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

3 November 2023

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza

Baca Selengkapnya

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

31 Oktober 2023

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

16 Oktober 2023

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.

Baca Selengkapnya

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

16 Oktober 2023

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.

Baca Selengkapnya

Terjepit di Jalur Gaza

11 Oktober 2023

Terjepit di Jalur Gaza

Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

3 Agustus 2018

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.

Baca Selengkapnya

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

18 Juli 2018

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.

Baca Selengkapnya