Rusuh di Mesir Lebih dari 260 Orang Tewas

Kamis, 15 Agustus 2013 06:17 WIB

Sejumlah umat Muslim dan juga pendukung Presiden Mohammed Morsi yang meninggal dunia usai bentrok dengan keamanan Mesir saat mengeksekusi kamp pendemo di Kairo, Mesir, (14/8). Kurang lebih ada 30 orang pendemo meninggal dunia. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

TEMPO.CO, Kairo - Polisi dan pasukan keamanan Mesir militer memenuhi janjinya membubarkan paksa aksi duduk pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, kemarin. Mereka menyerbu lokasi-lokasi yang menjadi pusat aksi pro-Mursi di Ibu Kota Kairo. Ratusan orang dikabarkan tewas.

Juru bicara kelompok pendukung utama Mursi, Al-Ikhwan al-Muslimun, Gehad el Hadad, mengatakan operasi pembersihan ini dilakukan polisi di dua lokasi, yaitu lapangan Rabaa al-Adawiya di Nasr City, Kairo Timur, yang sudah menjadi pusat aksi selama enam pekan terakhir, serta bundaran Al-Nahran di Giza, juga di Kairo.

El Hadad menyebutkan angka 260-300 orang tewas dan 5.000 orang terluka. "Inilah aksi pembantaian terbesar sejak penurunan Mursi," kata El Hadad dalam akun Twitternya. Belum ada angka resmi yang dilansir pemerintah Mesir. Kantor berita MENA hanya menulis angka 40 orang plus lima polisi tewas.

Jumlah ini menjadi korban terbanyak sejak Mursi digulingkan pada 3 Juli lalu. Sebelumnya, militer Mesir dua kali membubarkan aksi pendukung Mursi di depan markas Garda Republik, yang menewaskan 53 orang pada 8 Juli, dan di lapangan Rabaa yang menewaskan 38 orang pada 27 Juli. Bahkan, tentara Mesir sengaja menembaki Demonstran dari helikopter

Dalam operasi yang dilancarkan Rabu subuh waktu setempat, pasukan keamanan Mesir menggunakan sejumlah buldoser untuk menyingkirkan barikade dan merobohkan tenda-tenda pendemo. Pendukung Mursi membalas dengan lemparan batu dan bom molotov. "Lapangan Al-Nahda kini sepenuhnya terkendali dan aparat polisi telah berhasil membongkar sebagian besar tenda-tenda di lapangan tersebut," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir kemarin.

Saksi mata mengatakan, polisi melepaskan gas air mata ke arah para demonstran sehingga menimbulkan kekacauan. Bentrokan pun tak terhindarkan. Suara-suara tembakan juga ramai terdengar. "Suasana sungguh kacau-balau, mereka menghancurkan tenda kami. Banyak yang tak bisa bernapas karena gas air mata," kata saksi mata, Murad Ahmed.

Insiden ini langsung menimbulkan reaksi beberapa negara. Jerman, Inggris, Prancis, Iran, Qatar, bahkan Uni Eropa dan PBB, mengecam kekerasan ini. Adapun Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengimbau Dewan Keamanan PBB dan Liga Arab agar berperan. "Pembantaian ini harus dihentikan," katanya.

Kedutaan Besar Indonesia di Mesir, dalam akun Facebook konsuler KBRI kemarin, meminta warga Indonesia menjauhi titik-titik konsentrasi massa. KBRI menyebutkan wilayah Nasr City, seperti Rabaa al-Adawiya dan monumen Unknown Soldiers, wilayah Ramsis dekat gedung TV dan Radio/Maspero, Abbasiya dan Jembatan 6 Oktober, serta Provinsi Giza, khususnya bundaran Al-Nahdah. Sedangkan unjuk rasa juga terjadi di provinsi lainnya, seperti Alexandria, Daqahliya, yakni di Mansoura, Tafahna, Sharqiya wilayah Zagazig, Assiut, dan Luxor.

REUTERS | AL-AHRAM | AL-JAZEERA | NATALIA SANTI | RAJU FEBRIAN

Berita Terpopuler Lainnya:

Open House KBRI Kairo Dihadiri 1.500 WNI

Istri Mursi Ikut Demo Dukung Suami

CIA Memata-matai Profesor MIT Noam Chomsky
Amuba Langka Hancurkan Jaringan Otak Bocah Ini





Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya