Demi Kumis, Pria Ini Rela Tinggalkan Keluarga

Reporter

Jumat, 9 Agustus 2013 19:47 WIB

Seorang peserta Kontes Kumis dan Janggut se-Eropa 2012 bercermin memastikan tatanan kumis dan janggutnya telah tertata rapi sebelum lomba dimulai di Wittersdorf Perancis Timur. REUTERS/Vincent Kessler

TEMPO.CO, Peshawar, Pakistan - Selama berabad-abad, kumis lebat telah menjadi tanda kejantanan dan otoritas di sub-benua India, salah satunya di wilayah Khyber. Kumis dianggap sebagai simbol keberanian dan kejantanan.

Adalah Malik Amir Mohammad Khan Afridi, seorang pria Pakistan yang masih tetap melestarikan tradisi menjaga kumis itu meskipun nyawa dan keluarga taruhannya. (Baca: Pria Ini Nyaris Dibunuh Taliban karena Kumisnya).

Saat ini Afriadi sudah memanjangkan kumisnya hingga 76 cm. Kumis itu dirawat layaknya rambut panjang, disisir, diminyaki, dan dipilin hingga membentuk lengkungan yang memanjang ke atas hingga mencapai dahinya, menentang gravitasi.

Alasan Afriadi rela mempertaruhkan segalanya demi kumisnya sangat sederhana. "Ini identitas saya, "kata kakek berusia 48 tahun di kota barat laut Peshawar. Ia merasa senang orang-orang yang bertemu dengannya melihat dengan hormat. "Saya merasa senang. Saya terbiasa dengan semua perhatian dan saya sangat menyukainya, "ujarnya.

Afriadi memiliki biaya sendiri untuk perawatan kumisnya agar senantiasa terlihat rapi. Pria ini menghabiskan dana sebesar $ 150 atau sekitar Rp 1,5 juta per bulan, melebihi penghasilan guru di Pakistan. Selain itu, ia memiliki pengering rambut, sabun khusus, sampo, minyak Jerman dari Dubai, handuk dan sikat rambut.

Meskipun istri dan 10 anaknya memintanya mencukur kumis agar bisa kembali berkumpul lagi, Afriadi bersikeras mempertahankannya. "Saya bisa meninggalkan keluarga, meninggalkan Pakistan, tapi saya tidak pernah bisa memotong kumis ini, "tegasnya.


Afriadi kini tengah berada di kota Punjabi di Faisalabad karena masih diteror oleh sekutu Taliban akibat kumisnya yang tidak mau dicukur itu. Ia bertemu keluarganya yang tinggal di Peshawar hanya sekali atau dua kali dalam sebulan.

ITERAKSYON|HOSPITA

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya